Page 60 - Kunjungan Kerja ke Timur Tengah
P. 60

Kegiatan di bawah kerangka KSS ini diikuti oleh enam orang peserta dari Palestina
               dengan  beragam  keahlian  untuk  mendorong  pengembangan  sistem  pengawasan
               obat di Palestina.
               Setahun kemudian, tepatnya 5-6 Oktober 2019, BPOM menyelenggarakan rangkaian
               program  KSS  Palestina  tahap  kedua.  Rangkaian  program  ini  tidak  hanya  berupa
               pelatihan Good Regulatory Practice in Medicine, namun juga penyampaian bantuan
               kemanusiaan di Kamp Talbieh di Amman, Yordania serta penjajakan awal kerja sama
               antara pelaku usaha Indonesia dan Palestina dalam rangka penyediaan obat yang
               efektif dan terjangkau demi terciptanya kualitas kesehatan masyarakat Palestina yang
               lebih baik.
               Untuk  pencapaian  secara  keseluruhan  Program  KSS,  BPOM  juga  melakukan
               pertemuan  untuk  pertama  kalinya  dengan  beberapa  Otoritas  Regulator  Obat  dan
               Makanan di Palestina.

               Dalam sambutan pembukaan pelatihan “Good Regulatory Practice in Medicine” Sabtu
               (5/10/2019), Penny memaparkan bahwa peserta pelatihan akan mendapatkan materi
               mengenai  fungsi  pengawasan  terkait  Regulatory  System,  Pre-Market  Evaluation,
               Good  Clinical  Practice,  Good  Manufacturing  Practice,  Good  Distribution  Practice,
               Post-Market Surveilance, dan Pharmacovigilance.

               “Tujuan utama pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas regulator Palestina
               dan  Yordania  dalam  memastikan  produk  yang  dipasarkan  di  Palestina  aman,
               berkhasiat, dan berkualitas baik,” kata Penny. Hadir dalam pembukaan pelatihan Duta
               Besar  Republik  Indonesia  untuk  Amman  Andy  Rachmianto  dan  Deputy  Chief  of
               Mission Kedutaan Besar Palestina untuk Yordania Harem Kayed.

               Selain  perwakilan  regulator  Palestina,  pelatihan  “Good  Regulatory  Practice  in
               Medicine”  ini  juga  diikuti  oleh  perwakilan  regulator  dari  Jordan  Food  and  Drug
               Authority  (JFDA) untuk  pertama  kalinya.  Keikutsertaan  perwakilan  kedua  regulator
               negara  anggota  OKI  ini  menunjukkan  komitmen  BPOM  dalam  mendukung
               implementasi Deklarasi Jakarta dan Rencana Aksi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
               terkait capacity building dalam rangka penguatan sistem pengawasan obat negara
               anggota OKI.

               “Lebih jauh lagi, selain membantu pemerintah Palestina menyediakan produk Obat
               dan  Makanan  yang  aman,  berkhasiat,  dan  bermutu  untuk  masyarakat  Palestina,
               pelatihan  ini  ditujukan  untuk  memperkuat  kapasitas  fungsi  regulatori  pemerintah
               Palestina,” ucap Penny.

               Setelah  pembukaan  pelatihan,  dilaksanakan  penandatanganan  Supply  Agreement
               bidang obat dan obat tradisional antara perusahaan obat nasional PT Dexa Medica
               dengan local partners di Palestina dan Yordania, yaitu Anajah Medical Companya and
               Pharmaceutical serta Al Noor Drug Store Co.

               “Penandatanganan hari ini merupakan wujud konkret komitmen dan pendampingan
               BPOM  dalam  mendorong  dan  memfasilitasi  ekspor  produk  Obat  dan  Makanan
               nasional,” ujarnya.
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65