Page 11 - PENJELASAN BADAN POM RI TENTANG Penarikan Produk Es Krim Rasa Vanila Merek Haagen-Dazs Asal Prancis yang Mengandung Etilen Oksida
P. 11
melebihi batas yang diizinkan oleh European Union (EU), pada produk Es Krim Rasa Vanila
merek Haagen-Dazs.
Sebelumnya pada tanggal 6 Juli 2022, Otoritas di Prancis melalui RappelConso dan pada
tanggal 7 Juli 2022, Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) menerbitkan informasi
publik terkait penarikan secara sukarela Es Krim Rasa Vanila merek Haagen-Dazs oleh
produsen, karena mengandung EtO. Sementara itu pada tanggal 8 Juli 2022, Singapore Food
Agency (SFA) memerintahkan importir untuk melakukan penarikan produk tersebut.
Sementara terkait kajian kebijakan terkait EtO, Badan POM memantau perkembangan terbaru
terkait peraturan dan standar keamanan pangan internasional, serta melaksanakan sampling
dan pengujian untuk mengetahui tingkat paparannya. Sebagaimana diketahui, EtO merupakan
pestisida yang berfungsi sebagai fumigan. Temuan residu EtO dalam pangan merupakan
emerging issue (isu baru) yang dimulai dengan notifikasi oleh EURASFF pada tahun 2020.
Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah
WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO sehingga pengaturannya di tiap
negara beragam.
"Jika masyarakat menemukan produk es krim merek Haagen-Dazs dengan varian rasa vanila
dan/atau varian dengan komposisi mengandung perisa vanila tersebut masih beredar, agar
melaporkan ke Badan POM melalui Contact Center HALOBPOM atau Unit Layanan
Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia," bebernya.
Selain itu, Badan POM secara terus-menerus melakukan monitoring dan pengawasan pre- dan
post-market terhadap sarana dan produk yang beredar untuk perlindungan terhadap kesehatan
masyarakat dan menjamin produk yang terdaftar di Badan POM dan beredar di Indonesia
aman dikonsumsi.
"Badan POM RI mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dalam membeli
produk pangan. Selalu ingat "Cek KLIK" (Cek Kemasan, Label, izin Edar dan Kedaluwarsa)
sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan," tukasnya.