Page 119 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 119
Judul : BPOM Tingkatkan Intensifikasi Pengawasan Pangan Menjelang
Natal dan Tahun Baru
Nama Media : sindoweekly.com
Tanggal : 26 Desember 2019
Halaman/URL: http://sindoweekly.com/indonesia/daily/26-12-2019/bpom-tingkatkan-
intensifikasi-pengawasan-pangan-menjelang-natal-dan-tahun-baru
Tipe Media : Online
Menjelang hari raya Natal dan Tahun
Baru, biasanya distribusi peredaran
pangan akan meningkat. Dalam
kondisi tersebut, seringkali
dimanfaatkan para pelaku usaha
untuk memasarkan produk yang
tidak aman atau layak konsumsi.
Berdasarkan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak awal
Desember. Terdapat produk pangan yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) senilai
Rp 3,97 miliar dari 1.152 sarana distribusi.
Penemuan produk tak layak itu hasil dari peningkatan pengawasan yang dilakukan
oleh BPOM. "Sejak awal Desember 2019, Badan POM melalui 33 Balai Besar/Balai
POM dan 40 Kantor Badan POM di kabupaten/kota seluruh Indonesia telah
melakukan intensifikasi pengawasan pangan di wilayah kerja masing-masing, baik
secara mandiri maupun bekerja sama dengan berbagai lintas sektor terkait," ungkap
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito.
Penny menambahkan, kegiatan intensifikasi pengawasan pangan ini rutin dilakukan
BPOM untuk mengantisipasi beredarnya produk yang tidak memenuhi syarat. “Pada
waktu-waktu tertentu, seperti menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, peredaran
pangan cenderung meningkat,” ujarnya
Permintaan yang meningkat ini umumnya terkait dengan sejumlah bahan pokok
kebutuhan sehari-hari. Seperti air minum dalam kemasan, tepung, maupun pangan
sajian hari raya seperti aneka jenis minuman, makanan ringan, permen, dan
sebagainya.
Badan POM melakukan intensifikasi pengawasan dengan target utama adalah rantai
distribusi produk pangan di sisi hulu, yaitu importir, distributor, maupun sarana
grosir/penjualan skala besar, terutama yang memiliki rekam jejak pelanggaran.