Page 115 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 115
Judul : Natal dan Tahun Baru, BPOM Tingkatkan Pengawasan Makanan
Nama Media : prokabar.com
Tanggal : 25 Desember 2019
Halaman/URL: https://prokabar.com/natal-dan-tahun-baru-bpom-tingkatkan-
pengawasan-makanan/
Tipe Media : Online
Jakarta, Prokabar — Badan POM
menemukan 3,97 miliar rupiah
pangan Tidak Memenuhi Ketentuan
(TMK) dari 1.152 sarana distribusi
pangan (ritel, importir, distributor,
grosir) selama Desember 2019.
“Sejak awal Desember 2019, Badan
POM melalui 33 Balai Besar/Balai
POM dan 40 Kantor Badan POM di
kabupaten/kota seluruh Indonesia
telah melakukan intensifikasi
pengawasan pangan di wilayah kerja
masing-masing, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan berbagai lintas
sektor terkait,” ungkap Kepala Badan POM RI Penny K Lukito.
Kepala Badan POM menyampaikan bahwa kegiatan intensifikasi pengawasan
pangan ini rutin dilakukan Badan POM untuk mengantisipasi beredarnya produk yang
tidak memenuhi syarat, sekaligus dalam rangka melindungi masyarakat dari konsumsi
produk yang berisiko bagi kesehatan. “Pada waktu-waktu tertentu, seperti menjelang
Hari Raya Natal dan Tahun Baru, peredaran pangan cenderung meningkat,” ujar
Kepala Badan POM.
Permintaan yang meningkat ini umumnya terkait dengan sejumlah bahan pokok
kebutuhan sehari-hari, seperti Air Minum dalam Kemasan, tepung, maupun pangan
sajian hari raya seperti aneka jenis minuman, makanan ringan, permen, dan
sebagainya. Intensifikasi Pengawasan menjelang Hari Raya ini melengkapi
pengawasan rutin yang dilakukan sepanjang tahun oleh Badan POM di seluruh
Indonesia, disamping kegiatan operasi/pengawasan dengan target khusus.
Lebih lanjut, Kepala Badan POM menuturkan bahwa situasi ini seringkali digunakan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan pangan yang tidak
aman dan/atau tidak layak dikonsumsi, antara lain pangan Tanpa Izin Edar (TIE) atau
ilegal, pangan kedaluwarsa, pangan rusak (penyok, kaleng berkarat, rusak, dan
bolong/bocor).
Karena itu, Badan POM melakukan intensifikasi pengawasan dengan target utama
adalah rantai distribusi produk pangan di sisi hulu, yaitu importir, distributor, maupun
sarana grosir/penjualan skala besar, terutama yang memiliki rekam jejak pelanggaran.
Lebih lanjut, pengawasan sebelum Hari Raya Natal dan Tahun Baru ditargetkan pada
produk-produk yang permintaannya meningkat/tinggi pada masa Hari Raya Natal dan
Tahun Baru seperti parsel makanan, maupun produk impor.