Page 28 - TAKLIMAT Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan
P. 28

Judul          : Ini 5 Merek Vaksin Covid-19 yang Berpotensi Jadi Booster di Indonesia

               Nama Media : tribunnews.com

               Tanggal        : 30 Desember 2021

               Halaman/URL:         https://jambi.tribunnews.com/2021/12/30/inilah-5-vaksin-covid-19-
                               ditetapkan-pemerintah-jadi-calon-vaksin-booster-2022

               Tipe Media  : Online



                                                            Pemerintah            menetapkan            5
                                                            calon vaksin Covid-19  yang  digunakan
                                                            untuk vaksin booster pada               2022
                                                            mendatang.
                                                            Saat  ini, Badan  Pengawas  Obat  dan
                                                            Makanan       (BPOM)       mengatakan,      5
                                                            jenis vaksin Covid-19      tersebut    dalam
                                                            proses                              registrasi
               sebagai vaksin booster di BPOM.

               5 merek calon vaksin booster itu adalah, Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT
               Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.

               "Dalam  waktu  dekat  mudah-mudahan  lengkap  datanya,  sehingga  bisa  keluarkan
               emergency  use  authorization  (EUA),"  kata  Kepala BPOM Penny K Lukito dalam
               acara Taklimat Bidang PMK di gedung Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat,
               Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2021).

               Dikatakan Penny K Lukito,       untuk    sejumlah vaksin Covid-19,      datanya     masih
               dilengkapi sebagai vaksin booster dengan melakukan uji klinik.

               Menurut Penny K Lukito,  uji  klinik  dilakukan  untuk  jenis vaksin berbeda  yang
               digunakan dalam vaksin pertama dan kedua atau heterologus dan vaksin jenis yang
               sama atau homologus.

               "Sedang berproses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan
               untuk      Vaksin booster heterologus         atau     dengan vaksin yang         berbeda
               (dari) vaksin primer  2  dosis  pertama,  yaitu  dengan  Vaksin Sinovac, Pfizer,
               dan AstraZeneca," katanya dihubungi Kompas.com, Selasa.

               Saat       ini,     kata Penny K Lukito,       sedang        berproses       uji     klinik
               untuk vaksin booster dengan Sinopharm.
               Registrasi  tersebut,  kata Penny K Lukito,  menggunakan  hasil  uji  klinik  dari  negara
               lain.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33