Page 7 - TAKLIMAT Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan
P. 7

"Sedang berproses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan
               untuk  Vaksin  booster  heterologus  atau  dengan  vaksin  yang  berbeda  (dari)  vaksin
               primer 2 dosis pertama, yaitu dengan Vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca," kata
               Penny saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

               "Juga  sedang  berproses  uji  klinik  untuk  vaksin  booster  dengan  Sinopharm,"
               sambungnya.
               Penny juga mengatakan, sejumlah merek vaksin Covid-19 sedang proses registrasi
               di BPOM untuk menjadi vaksin booster sejenis (homologus).

               Ia mengatakan, registrasi tersebut menggunakan hasil uji klinik dari negara lain.

               "Dengan  menggunakan  hasil  uji  klinik  dari  negara  lain  untuk  vaksin  booster
               homologus sedang berproses registrasi untuk Vaksin Pfizer, Sinovac, AstraZeneca,
               dan vaksin booster heterologus Sinovac dengan booster Zivivax," ujarnya.

               Lebih lanjut, Penny mengatakan, jika uji klinik vaksin booster dengan vaksin sejenis
               dan jenis berbeda ini menunjukkan hasil yang baik, BPOM pasti segera mengeluarkan
               izin penggunaan darurat.

               "Jika hasilnya baik akan mendapat izin EUA untuk booster. Semua masih berproses,"
               pungkasnya.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12