Page 21 - 190705_Konferensi Pers Semarang
P. 21
Judul : Badan POM Sita Kosmetik illegal Bernilai Milyaran Rupiah
Nama Media : gatra.com
Tanggal : 4 Juli 2019
Page/URL : https://www.gatra.com/detail/news/426409/economy/badan-pom-sita-
kosmetik-illegal-bernilai-milyaran-rupiah
Tipe Media : Online
Semarang, Gatra.com - Badan
Pengawas Obat dan Makanan
(POM) menyita puluhan jenis
kosmetik ilegal yang mengandung
bahan berbahaya dan terlarang dari
dua kota yaitu Magelang dan kota
Semarang. Modus operandi yang
dilakukan pelaku adalah dengan
menjualnya secara online dengan
menggunakan media sosial.
Kepala Badan POM Dr Ir Penny K
Lukito MCp mengatakan temuan itu merupakan operasi penertiban kosmetik ilegal
yang dilakukan Badan POM setelah mendapat laporan dari masyarakat adanya
peredaran kosmetik ilegal.
Menurut Penny, petugas penyidik POM menemukan barang bukti kosmetik illegal di
daerah Tarumanegara Rejowinangun Utara kota Magelang pada Selasa 30 April yang
berupa 137 jenis kosmetik tanpa izin edar (TIE) alias illegal, 1 jenis obat tradisional
ilegal dan 1 jenis obat ilegal dengan nilai ekonomi mencapai Rp1,04 miliar rupiah.
Di Semarang, petugas menemukan kosmetik ilegal di kampung Rejomulyo yang
dijadikan gudang penyimpanan kosmetik ilegal. "Pada Selasa 18 Juni lalu, petugas
menyita barang bukti 24 jenis kosmetik ilegal dan 1 jenis salep obat ilegal dengan nilai
ekonomi Rp1,3 miliar," kata Penny dalam Komperensi pers operasi Penertiban
Kosmetik ilegal Semarang, 4 Juli 2019 di kantor Balai Besar Pengawasan Obat dan
Makanan (POM) di Jalan Sukun Raya Banyumanik Semarang, Kamis (4/7)
Penny mengatakan, modus operandi pelaku dalam mengedarkan obat tradisional,
kosmetik dan obat ilegal adalah dengan menjual secara online dengan menggunakan
media sosial. "Para pelaku menggunakan aplikasi jual beli seperti Sophie dengan cara
pembelian lewat telepon seluler atau lewat sales," kata Penny.
Para pelaku yang terlibat dalam perkara ini, kata Penny, bisa di jerat dengan UU
Kesehatan Tahun 2009 pasal 196 dan pasal 197, yaitu mendistribusikan produk
sediaan farmasi jenis kosmetika, obat tradisiona dan ilegal yang mengandung bahan
terlarang, dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun dan denda Rp1,5 miliar.
Kosmetik-kosmetik yang dijual secara daring itu ada yang berasal dari dalam negeri,
ada juga yang dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura, Filipina