Page 2 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 2
J U M L A H P E M B E R I T A A N
Badan POM melakukan intensifikasi pengawasan pangan di seluruh wilayah Indonesia. Intensifikasi
pengawasan merupakan bentuk pengawasan post-market yang dilakukan untuk melengkapi pengawasan
rutin Badan POM, di samping kegiatan operasi/pengawasan dengan target khusus.
Sekaligus untuk mengantisipasi potensi bahaya produk pangan Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) yang
cenderung meningkat pada hari-hari besar, sebagai akibat meningkatnya permintaan (demand) dan
persediaan (supply) kebutuhan pangan.
Badan POM memeriksa 2.687 sarana distribusi pangan, berupa importir, distributor, grosir, dan ritel. Hasilnya,
982 sarana distribusi TMK (36,55%). Pangan kedaluwarsa mendominasi pelanggaran yang ditemukan, yaitu
sebanyak 60.656 kemasan (63,07%). Diikuti dengan pangan ilegal sebanyak 31.316 kemasan (32,56%) dan
pangan rusak sebanyak 4.201 kemasan (4,37%).Berdasarkan lokasi temuan, pangan kedaluwarsa banyak
ditemukan di Baubau, Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat, dan Banda Aceh.
Pangan ilegal banyak ditemukan di Baubau, Surakarta, Tangerang, Bengkulu, dan Tarakan. Sementara pangan
rusak banyak ditemukan di Kendari, Baubau, Manado, Sorong, dan Sofifi.
Terdapat 34 pemberitaan terkait acara ini yang diangkat oleh media, meliputi 31 media online, 3 media cetak

