Page 25 - Dukungan Badan POM terhadap kiprah 17 tahun Obat Modern Asli Indonesia
P. 25
Selain itu, pemerintah juga mengimbau warga untuk meningkatkan imunitas tubuh
dengan mempermudah dan menambah kegiatan vaksinasi, mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan berolahraga. Serta meminum suplemen atau obat-obatan yang dapat
mempertebal daya tahan tubuh terhadap serangan virus atau biasa disebut
imunomodulator.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan,
dan Kosmetik Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Reri Indriani
mengungkapkan sejak Covid-19 mulai menyebar di Indonesia tahun lalu, permintaan
OMAI fitofarmaka imunomodulator meningkat signifikan. Hal tersebut didorong oleh
keinginan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya terhadap serangan
penyakit.
Tingginya permintaan suplemen imunitas tubuh, tak pelak membuat banyak produsen
obat-obatan herbal mengajukan berkas permohonan izin untuk mengedarkan obat
buatannya.
"Ada peningkatan pengajuan berkas 35-40% untuk OMAI ini selama pandemi.
Tugas BPOM adalah mengawalnya mulai dari uji pra klinis, uji klinis dan memastikan
semua proses produksinya memenuhi standar yang berlaku. Namun, kami kemudian
membuat kebijakan relaksasi untuk mempercepat waktu perizinannya sehingga bisa
cepat diproduksi dan dikonsumsi masyarakat," kata Reri.
Dari 26 OMAI fitofarmaka yang sudah mendapatkan izin edar dari BPOM, Stimuno
buatan PT Dexa Medica adalah salah satu di antaranya. Stimuno bahkan menjadi
salah satu dari lima fitofarmaka yang pertama kali mendapatkan izin edar
dari BPOM sejak 2004 atau 17 tahun yang lalu.
"Saya ingat betul Dexa mulai mengembangkan Stimuno dari tahun 1998. Waktu itu
kami bekerja sama dengan salah satu peneliti dari Universitas Airlangga yang
disertasinya membahas tentang pemanfaatan daun Meniran," kata Direktur
Pengembangan Bisnis dan Saintifik Dexa Medica Raymond Tjandrawinata.
Setelah merasa menemukan formula obat herbal yang tepat berbahan baku Meniran,
pada tahun 2000 awal Dexa melakukan penelitian khasiat obat tersebut di 16
laboratorium yang tersebar di berbagai universitas di Indonesia.
"Lalu Badan POM melihat komitmen kami melakukan uji klinik Stimuno itu dan
memberikan sertifikat fitofarmaka pertama kepada kami di 2004 bersama empat obat
lainnya. Jadi sekarang tepat 17 tahun fitofarmaka diakui khasiatnya di Indonesia," kata
Raymond.
Menurut Raymond, dalam beberapa kesempatan Pemerintah Indonesia telah
mempercayai Stimuno sebagai penambah imun yang dapat mencegah tubuh
terinfeksi virus Covid-19. Contohnya, saat melakukan evakuasi WNI Wuhan di Pulau
Natuna.
Ketika itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Menteri Kesehatan
Terawan Agus Putranto secara langsung mengunjungi WNI Wuhan dan menyerahkan
Stimuno yang berguna untuk menjaga imunitas.