Page 36 - Dukungan Badan POM terhadap kiprah 17 tahun Obat Modern Asli Indonesia
P. 36
Judul : Menangkal Covid-19 Dengan Obat Modern Asli Indonesia
Nama Media : koran.tempo.co
Tanggal : 26 Juni 2021
Halaman/URL : https://majalah.tempo.co/read/info-tempo/163512/menangkal-
covid-19-dengan-obat-modern-asli-indonesia
Tipe Media : Online
Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya
menuturkan seiring meningkatnya kasus
Covid-19, makin banyak masyarakat yang
sadar akan pentingnya mengonsumsi
imunomodulator yang diproduksi dari
tanaman-tanaman obat asli Indonesia.
"Tentu akan lebih bagus mengonsumsi
obat herbal yang bahan bakunya dari dalam negeri. Semakin banyak obat modern asli
Indonesia (OMAI) jenis fitofarmaka dicari masyarakat, maka suatu saat nanti kita tidak
akan lagi bergantung pada obat-obatan berbahan baku impor," ujar Arianti dalam
Dialog Nasional bertema Kiprah 17 Tahun Obat Modern Asli Indonesia Fitofarmaka
kemarin secara virtual.
Dilansir jpnn.com, Jumat (25/6/2021), Arianti menambahkan bahwa sudah menjadi
tugas Kemenkes mengedukasi masyarakat dan tenaga kesehatan agar lebih yakin
dan mencintai OMAI produksi dalam negeri.
Menurut Arianti, saat ini instansinya sedang menyusun formularium khusus
OMAI. Sehingga nantinya obat-obatan herbal buatan dalam negeri bisa masuk dalam
daftar obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bisa diberikan kepada pasien
peserta BPJS Kesehatan.
"Rencananya OMAI fitofarmaka yang sudah mendapat izin edar dari Badan POM
akan masuk formularium, karena kan sudah pasti aman ya," jelasnya.
Reri Indriani, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan,
dan Kosmetik Badan POM mengungkapkan, sejak Covid-19 mulai menyebar di
Indonesia tahun lalu permintaan OMAI fitofarmaka imunomodulator meningkat
signifikan.
Hal tersebut didorong oleh keinginan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan
tubuhnya terhadap serangan penyakit. Tingginya permintaan suplemen imunitas
tubuh, membuat banyak produsen obat-obatan herbal mengajukan berkas
permohonan izin untuk mengedarkan obat buatannya.
"Ada peningkatan pengajuan berkas 35-40% untuk OMAI ini selama pandemi. Tugas
Badan POM adalah mengawalnya mulai dari uji pra klinis, uji klinis dan memastikan
semua proses produksinya memenuhi standar yang berlaku. Namun, kami kemudian

