Page 34 - Dukungan Badan POM terhadap kiprah 17 tahun Obat Modern Asli Indonesia
P. 34
Judul : Kemenkes dan BPOM ajak masyarakat konsumsi obat herbal lokal
Nama Media : kontan.co.id
Tanggal : 26 Juni 2021
Halaman/URL : https://nasional.kontan.co.id/news/kemenkes-dan-bpom-ajak-
masyarakat-konsumsi-obat-herbal-lokal
Tipe Media : Online
Di tengah meningkatnya kasus Covid-19,
masyarakat diminta untuk mengonsumsi
imunomodulator yang berasal dari
tanaman-tanaman obat asli Indonesia. Hal
itu diungkapkan oleh Plt Dirjen
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kemenkes Arianti Anaya.
"Kalau pandemi ini berkepanjangan, tentu
akan lebih bagus mengonsumsi obat
herbal yang bahan bakunya dari dalam
negeri. Semakin banyak obat modern asli Indonesia (OMAI) jenis fitofarmaka dicari
masyarakat, maka suatu saat nanti kita tidak akan lagi bergantung pada obat-obatan
berbahan baku impor," ujar Arianti dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Jumat
(25/6/2021).
Ia menambahkan, sudah menjadi tugas Kemenkes untuk mengedukasi masyarakat
dan tenaga kesehatan agar lebih yakin dan mencintai OMAI produksi dalam negeri.
"Pandemi ini jadi momentum meningkatkan konsumsi OMAI. Namun untuk
mendapatkan kepercayaan masyarakat itu butuh waktu, sehingga kami berpikir perlu
regulasi yang sifatnya memaksa," katanya.
Menurut Arianti, saat ini instansinya tengah menyusun formularium khusus OMAI.
Sehingga nantinya obat-obatan herbal buatan dalam negeri bisa masuk dalam daftar
obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bisa diberikan kepada pasien peserta
BPJS Kesehatan.
Sementara itu Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisonal, Suplemen Kesehatan,
dan Kosmetik Badan POM Reri Indriani mengatakan, sejak Covid-19 mulai menyebar
di Indonesia tahun lalu, permintaan OMAI fitofarmaka imunomodulator meningkat
signifikan.
Hal tersebut didorong oleh keinginan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan
tubuhnya terhadap serangan penyakit.
"Ada peningkatan pengajuan berkas 35-40 persen untuk OMAI ini selama pandemi.
Tugas Badan POM adalah mengawalnya mulai dari uji pra klinis, uji klinis dan
memastikan semua proses produksinya memenuhi standar yang berlaku. Namun,