Page 6 - Dukungan Badan POM terhadap kiprah 17 tahun Obat Modern Asli Indonesia
P. 6
Judul : Pandemi, Momentum untuk Konsumsi Obat Asli Indonesia
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 25 Juni 2021
Halaman/URL : Pandemi, Momentum untuk Konsumsi Obat Asli Indonesia
(mediaindonesia.com)
Tipe Media : Online
KESADARAN masyarakat akan pentingnya
mengonsumsi obat yang diproduksi dari
tanaman-tanaman obat asli Indonesia
meningkat dalam masa pandemi Covid-19.
Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kemenkes Arianti Anaya menuturkan hal itu
berdampak bagus bagi perkembangan
industri obat-obatan di Indonesia.
"Kalau pandemi ini berkepanjangan, tentu akan lebih bagus mengonsumsi obat herbal
yang bahan bakunya dari dalam negeri. Semakin banyak obat modern asli Indonesia
(OMAI) jenis fitofarmaka dicari masyarakat. Maka suatu saat nanti kita tidak akan lagi
bergantung pada obat-obatan berbahan baku impor," ujar Arianti saat menjadi
pembicara Dialog Nasional bertema Kiprah 17 Tahun Obat Modern Asli Indonesia
Fitofarmaka yang digelar secara daring.
Ia menambahkan, sudah menjadi tugas Kemenkes untuk mengedukasi masyarakat
dan tenaga kesehatan agar lebih yakin dan mencintai OMAI produksi dalam negeri.
"Pandemi ini jadi momentum meningkatkan konsumsi OMAI. Namun untuk
mendapatkan kepercayaan masyarakat itu butuh waktu, sehingga kami berpikir perlu
regulasi yang sifatnya memaksa," katanya.
Menurut Arianti, saat ini instansinya tengah menyusun formularium khusus OMAI.
Sehingga nantinya obat-obatan herbal buatan dalam negeri bisa masuk dalam daftar
obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bisa diberikan kepada pasien peserta
BPJS Kesehatan.
"Rencananya OMAI fitofarmaka yang sudah mendapat izin edar dari Badan POM
akan masuk formularium, karena kan sudah pasti aman ya," jelasnya. Reri Indriani,
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik
Badan POM mengungkapkan sejak Covid-19 mulai menyebar di Indonesia tahun lalu,
permintaan OMAI fitofarmaka imunomodulator meningkat signifikan.
Hal tersebut didorong oleh keinginan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan
tubuhnya terhadap serangan penyakit. Tingginya permintaan suplemen imunitas
tubuh, tak pelak membuat banyak produsen obat-obatan herbal mengajukan berkas
permohonan izin untuk mengedarkan obat buatannya.

