Page 53 - Badan POM Gandeng E-Commerce dan Marketplaces
P. 53
Judul : Marak Peredaran Obat di Media Daring, BPOM Gandeng
'Marketplace'
Nama Media : harnas.co
Tanggal : 17 Oktober 2019
Halaman/URL: www.harnas.co/2019/10/17/marak-peredaran-obat-di-media-daring-
bpom-gandeng-marketplace
Tipe Media : Online
JAKARTA (HN) - Maraknya
peredaran obat dan makanan ilegal
di media daring, mendorong Badan
Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) melakukan kerja sama
dengan marketplace yaitu
Bukalapak, Tokopedia, Gojek, Grab,
Klikdokter, dan Halodoc. Selain itu,
BPOM juga menggandeng Asosiasi
E-commerce Indonesia (idEA) untuk
bersama marketplace melakukan pengawasan, pengiriman, dan iklan penjualan
produk obat dan makanan.
“Terkait dengan obat dan makanan itu, tetap ya, obat dan makanan yang diedarkan,
secara daring (online) harus memenuhi ketentuan yang sama dengan obat dan
makanan yang diedarkan secara reguler atau luring (offline),” kata Kepala BPOM
Penny K Lukito di Jakarta, Kamis (17/10).
Menurutnya, marketplace merupakan benteng pertama yang menjaring dan
menyaring produk-produk yang masuk ke dalam marketnya. “Intinya harus memenuhi
persyaratan yaitu mendapatkan izin edar dari BPOM.”
Melalui kerja sama ini, terbentuk sebuah peraturan yang mewajibkan pemilik situs jual
beli secara daring menyeleksi produk yang akan dijual dalam marketplace-nya.
Adapun jenis produk yang diatur peredarannya, yaitu obat, obat tradisional, obat
kuasi, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan. Namun, khusus untuk
obat, peredaran secara daring bisa dilakukan industri farmasi, pedagang besar
farmasi, dan apotek.
Selain bertujuan untuk melindungi masyarakat, kerja sama ini juga mendorong
peningkatan daya saing wirausaha melalui pembinaan bagi merchant, pelapak, atau
mitra marketplace, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam
memenuhi persyaratan.

