Page 3 - FMB91
P. 3
Judul : BPOM Sebut Produk Obat Halal Masih Bertransformasi
Nama Media : republika.co.id
Tanggal : 16 September
Halaman/URL : https://nasional.republika.co.id/berita/pxx8r8370/bpom-sebut-produk-obat-halal-
masih-bertransformasi
Tipe Media : Online
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) berupaya meningkatkan kemampuan melakukan
pengawasan obat dan makanan khususnya secara halal. Langkah ini guna mendorong kemandirian
pelaku usaha bidang obat dan makanan di Indonesia.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan pihaknya melakukan pengawasan secara rutin sejalan
dengan perkembangan ekonomi, perdagangan dan jumlah warga di Indonesia. “Aspek halal, BPOM
tugasnya mengawasi label dan bagaimana mengevaluasi kehalalan suatu produk. Tantangan semakin
besar, pengawasan yang kita lakukan bukan semata-mata melawan kejahatan bidang obat dan
makanan tapi juga penguatan usaha,” ujarnya saat acara Forum Merdeka Barat 9 di Kominfo, Jakarta,
Senin (16/9).
Menurut Penny pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa pihak untuk melakukan uji coba
melalui laboratium. Meski kata Penny produk obat halal terus bertransformasi menjadi produk halal.
“Kami juga sudah melengkapi labotarium dengan instrumen dengan melihat produk mengandung
genetik halal atau tidak. Produk obat masih berproses apabila ingin menegakan produk halal. Saya
industri farmasi akan siap,” ucapnya.
Ke depan pihaknya berupaya melawan kejahatan bidang obat dan makanan, serta melindungi,
mendukung dan mendorong maju industri obat dan makanan. Saat ini BPOM terus memperkuat diri
melalui penyusunan RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan yang tengah berproses di DPR RI.
“Urgensi RUU ini mencakup pengembangan, pembinaan, dan fasilitasi industri obat dan makanan
dalam rangka peningkatan daya saing, peningkatan efektivitas dan penguatan pengawasan obat dan
makanan, ser ta perkuatan fungsi penegakan hukum di bidang obat dan makanan,” jelasnya.
Selain itu, BPOM terus melakukan berbagai upaya terobosan untuk meningkatkan efektivitas
pengawasan obat dan makanan yakni penerapan 2D barcode pada produk obat dan makanan,
penguatan pengawasan peredaran online obat dan makanan, intensifikasi operasi penindakan dan
pengungkapan aktor intelektual.