Page 29 - MAPOM COMPRE VI NO_2 28 JAN_EMagz_Neat
P. 29
merupakan host dari komite CCCF.
Diskusi pertama dimulai dengan agenda
pembahasan batas maksimal cemaran
timbal (plumbum/Pb atau timah hitam)
pada rempah-rempah. Tiap negara
menyampaikan masukan dan usulannya
masing-masing. Termasuk Indonesia
yang memiliki kepentingan sebagai
pengekspor rempah dunia.
Pembahasan dilanjutkan dengan
agenda lainnya meliputi rencana sampling
HÅH[VRZPU [V[HS KHU VRYH[VRZPU ( WHKH
rempah, metil merkuri pada ikan, serta
pedoman terkait racun ciguatera.
Indonesia juga turut mendukung agar
beberapa cemaran pangan dapat
dilanjutkan penyusunan pedomannya,
HU[HYH SHPU \U[\R HÅH[VRZPU WHKH RHJHUN
tanah dan susu, kadmium, alkaloid
pyrollizidin, dan alkaloid tropan.
Indonesia dalam hal ini BPOM juga
membawa misi lain yaitu mengajukan
proposal agar etilen oksida (EtO) dan
2-kloroetanol (2-CE) masuk ke dalam
daftar prioritas untuk dievaluasi oleh
Joint FAO/WHO Expert Committee
VU -VVK (KKP[P]LZ (JECFA). Indonesia
mengusulkan hal tersebut agar
selanjutnya Codex dapat menetapkan
standar terhadap permasalahan EtO dan
2-CE dalam pangan olahan. Suasana sidang CCCF ke-17 dan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) pada
gelaran CCCF ke-17 (15/4/2024)
Masalah EtO dan 2-CE
Permasalahan EtO dan 2-CE tidak menyebabkan kanker pada manusia
hanya dialami oleh Indonesia. Negara sementara 2-CE tidak menyebabkan
penghasil mi instan lainnya seperti kanker. 2-CE memiliki nilai ambang batas “ Beragamnya regulasi terkait EtO
Vietnam, Malaysia, Jepang, dan Korea yang jauh lebih tinggi berupa Chronic dan 2-CE tidak hanya menciptakan
Selatan juga mengalami hal serupa. Sejak Reference Dose (CRfD) sebesar 0,824 kebingungan terkait keamanannya,
[LYJH[H[ SLIPO KHYP UV[PÄRHZP mg/kg/hari. Nilai tersebut merupakan tetapi juga menyebabkan hambatan
tolakan ekspor yang disebabkan oleh perkiraan jumlah dosis yang tak akan dan praktik ketidakadilan dalam
EtO yang dapat diakses pada laman menimbulkan efek merugikan apabila perdagangan internasional. Oleh
European Rapid Alert System for Food dikonsumsi sampai seumur hidup. karena itu, diperlukan standar
and Feed (EURASFF). Negara Amerika Serikat mengatur internasional, dari CCCF, yang
EtO merupakan senyawa yang EtO dalam Code of Federal Regulations dapat digunakan sebagai acuan
digunakan untuk membunuh bakteri pada (CFR) 180.151 dengan batas maksimal untuk perlindungan konsumen dan
pangan segar seperti rempah. EtO sangat residu (BMR) sebesar 7 mg/kg untuk EtO perdagangan internasional yang adil.
mudah menguap sehingga biasanya tidak dan 940 mg/kg untuk 2-CE. Di sisi lain -Usulan Indonesia terkait EtO dan
akan terkandung lagi dalam pangan. dalam regulasi Eropa, Regulation (EC) 2-CE
Namun EtO bisa bereaksi dengan ion 396/2005 dan Regulation (EC) 2015/868 mengumpulkan data EtO dan 2-CE
klorida dalam pangan dan membentuk TLUL[HWRHU )49 WHKH SPTP[ R\HU[PÄRHZP agar dapat dikaji oleh JECFA. Upaya
2-CE yang sering disetarakan dan sekitar 0,01--0,1 mg/kg sebagai total EtO Indonesia dalam mendorong standar
dijadikan penanda EtO. Keberadaan 2-CE (jumlah dari kadar EtO dan 2-CE). internasional untuk EtO dan 2-CE adalah
inilah yang sering dijadikan dasar tolakan Indonesia menyampaikan usulan langkah penting untuk memastikan
ekspor EtO. dan masukannya terkait permasalahan keamanan pangan dan perdagangan
Senyawa EtO dan 2-CE memiliki tersebut pada sidang CCCF. Pada yang adil. Kolaborasi antara pemerintah,
keamanan yang jauh berbeda. akhirnya forum menyepakati EtO industri, dan pemangku kepentingan
Berdasarkan International Agency for masuk ke dalam daftar prioritas. Tugas akan menjadi kunci keberhasilan dalam
Research on Cancer (IARC), EtO dapat besar Indonesia selanjutnya yaitu mencapai tujuan ini.
29
Vol.6/No.2/2024