Page 16 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 16
Karya dan Kinerja
Melewati Multi Krisis:
Pandemi COVID-19
jaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas)
guna mencegah terjadinya penularan COVID-19, dalam kehidupan
sehari-hari. Sementara, di kalangan pekerja kantor, mereka men-
genal gaya baru bekerja yang disebut, antara lain work from home,
work from anywhere, dan lain-lain yang dimungkinkan karena
berkembangnya teknologi telekomunikasi. Masyarakat juga secara
massal menjalani vaksinasi 1, vaksinasi 2, hingga booster 1 dan
booster 2 (untuk populasi risiko tinggi yaitu tenaga kesehatan dan
lansia).
Semua kisah suka dan duka di era pandemi COVID-19 bermula
dari Wuhan, Tiongkok. Pemerintah setempat, pada 31 Desember
2019, secara resmi mengumumkan adanya warga yang positif
terserang Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV-2). Kepada Organisasi Kesehatan Dunia/World Health
Organization (WHO), Tiongkok awalnya menyebut sebagai jenis
pneumonia baru yang misterius. Saat itu, penyakit tersebut bahkan
belum memiliki nama.
Para ahli kesehatan dunia membuat kesimpulan, penyebaran
COVID-19 adalah melalui droplet atau tetesan yang dikirim ke
udara saat seseorang berbicara, batuk atau bersin. Itu sebabnya,
penyebaran virus sangat cepat. Kondisi yang semakin parah itu
menjadi dasar bagi Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom
Ghebreyesus, menetapkan status pandemi per 11 Maret 2020.
Penyebaran virus SARS-CoV-2 ini berlangsung cepat ke hampir
seluruh pelosok dunia yang menyebabkan penderita COVID-19 jum-
lahnya meningkat secara tajam. Selain cepat menyebar, virus terse-
but juga terus-menerus bermutasi. Hingga Desember 2021 tercatat
sudah 23 varian, dengan varian Omicron sebagai varian ke -23.
Hanya dalam rentang waktu tiga bulan, ribuan warga
terdeteksi positif COVID-19. Korban meninggal pun berjatuhan.
Di seluruh dunia, worldometers.info mencatat, kasus virus corona
hingga 2 Maret 2022, dua tahun setelah pandemi diumumkan
ada lah sebagai berikut: kasus positif: 438.347.779, meninggal:
5.982.117, dan sembuh: 370.504.276. Selain itu, ada 61.861.386
kasus aktif, dengan rincian 61.786.907 (99,9 persen) dalam kondisi
sedang dan 74.479 (0,1 persen) kondisi kritis. Jika dibandingkan
data per 1 Maret 2021 pukul 14.00 WIB, kondisi pada tanggal 2
Maret 2023 lebih buruk karena angka kematian lebih banyak.
xvi