Page 17 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 17
Saat itu, ada 114.694.360 kasus COVID-19 tercatat di seluruh
dunia, termasuk 2,54 juta kematian dan 90.254.118 di antaranya
telah sembuh. Angkanya melonjak menjadi 263.013.650 kasus di
1 Desember 2021, dengan tingkat kematian 5.232.570 orang dan
berhasil sembuh 237.494.861 kasus.
Bagaimana dengan Indonesia? Sembilan hari (2 Maret 2020),
sebelum WHO melakukan konferensi pers menyatakan pandemi,
Pemerintah Indonesia secara resmi mengumumkan dua warga
Depok, Jawa Barat, positif COVID-19. Satu pekan kemudian,
muncul laporan 1 orang meninggal dunia. Pada 10 April 2020
terdapat 306 orang meninggal. Kemudian pada 10 Juni 2020 me-
lon jak lagi menjadi 1.959 orang meninggal dunia. Lantas pada Sep-
tem ber 2020 di tanggal yang sama, jumlah yang meregang nyawa
akibat COVID-19, membengkak lagi pada angka 138.431 orang.
Sama seperti yang dialami sejumlah negara lain di seantero
dunia, kasus positif COVID-19 di tanah air juga meningkat dengan
cepat. Pada 1 Maret 2021, tercatat jumlah kasus COVID-19 di
Indonesia adalah 1.341.314 orang. Puncak serangan COVID-19,
demikian disampaikan Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah, terjadi
pada 24 Juli 2021 dengan angka kasus aktif sebanyak 574.135.
Tidak ada badai yang tidak berlalu. Demikian halnya dengan
badai COVID-19 pun akhirnya mereda. Merujuk situasi Maret
2022, serangan COVID-19 jauh menurun. Karena itu, banyak
negara telah membuka diri, membuka ruang ke arah kehidupan
normal. Bahkan, sejumlah negara telah menghapus pembatasan
terkait COVID-19. Inggris misalnya, tidak lagi mewajibkan pasien
COVID-19 untuk isolasi mandiri. Ini dilakukan setelah mereka
meng klaim kesuksesan mengendalikan pandemi dengan melewati
lonjakan akibat varian Omicron. Kendati demikian, masih ada
banyak negara yang melaporkan tingginya kasus COVID-19, ter-
masuk Indonesia.
Namun, ibarat pepatah, tidak ada badai yang tidak berlalu.
Demikian halnya dengan serbuan virus SARS-CoV-2. Sekalipun
be lum sepenuhnya hilang dari muka bumi, kerja sama antar ma-
nu sia dan antar bangsa akhirnya berhasil mengadang virus yang
ber mula dari Wuhan itu. Pertemuan Komite Darurat WHO pada 4
Mei 2023, memberi rekomendasi akhir darurat kesehatan publik
xvii