Page 28 - Badan POM Ungkap Peredaran Produk Ilegal di Kosambi Tangerang
P. 28

Judul          : BPOM Temukan Ratusan Produk Obat dan Kosmetik Ilegal

               Nama Media  : investor.id
               Tanggal        : 04 Desember 2019

               Halaman/URL : https://investor.id/business/bpom-temukan-ratusan-produk-obat-dan-
               kosmetik-ilegal

               Tipe Media     : Online
                                                                   JAKARTA,      investor.id   -   Badan
                                                                   PengawasObat  dan  Makanan  (BPOM)
                                                                   menemukan  ratusan  produk  obat  dan
                                                                   kosmetik  ilegal  di  Tangerang,  Banten.
                                                                   Bekerja sama dengan Korwas Penyidik
                                                                   Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Bareskrim
                                                                   Polri,  dan  Polsek  Teluk  Naga,  BPOM
                                                                   mengungkap  peredaran  obat,  obat
                                                                   tradisonal, dan kosmetik ilegal termasuk
                                                                   palsu  di  lima  TKP  di  Kecamatan
                                                                   Kosambi,  Tangerang,  yakni  tiga  toko
               kosmetik, satu toko obat, dan satu rumah tinggal yang dijadikan gudang.
               Sebelumnya,  tim  gabungan  tersebut  telah  melakukan  penelusuran  selama  satu  bulan
               berdasarkan laporan adanya peredaran obat ilegal di sekitar wilayah Kosambi, Tangerang.
               "Modus pelaku adalah menjual obat yang sering disalahgunakan secara terselubung dengan
               kamuflase sebagai toko kosmetik," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan
               resminya, Rabu (4/12).

               Penny menjelaskan, produk ilegal yang ditemukan antara lain Tramadol dan Hexymer, Obat-
               Obat Tertentu (OOT) yang sering disalahgunakan dan termasuk obat daftar G; obat tradisional
               mengandung  Bahan  Kimia  Obat  (BKO);  serta  kosmetik  ilegal  yang  diduga  mengandung
               bahan berbahaya. "Sampai saat ini, kasus masih dikembangkan oleh PPNS BPOM, serta
               mendapatkan informasi mengenai sumber/asal-usul produk obat ilegal tersebut," ungkap dia.
               Penny  menerangkan,  Trihexiphenydyl  dan  Heximer  merupakan  obat  anti  Parkinson  yang
               sering  disalahgunakan  untuk  menimbulkan  efek  halusinasi  dan  bila  digunakan  secara
               berlebihan menyebabkan ketergantungan, mempengaruhi aktivitas mental dan perilaku yang
               cenderung  negatif.  Begitu  juga  Tramadol  merupakan  obat  analgetika/anti  nyeri  yang  jika
               disalahgunakan dapat menimbulkan efek halusinasi.

               Dia menyebut, total barang bukti yang ditemukan sejumlah 419 item (172.532 pieces) dengan
               nilai  keekonomian  total  mencapai  lebih  dari  Rp  270  juta.  “Secara  nilai  rupiah  mungkin
               angkanya kecil, tapi ini dampaknya terhadap ketahanan generasi penerus bangsa lebih jauh
               lagi. Karena itu, kami akan menelusuri lebih jauh lagi ke hulu yang memproduksi, kita akan
               cek kembali nomor izin edar dan nomor bets untuk mengetahui legalitasnya,” ucap dia.

               Penny menegaskan, tindakan mendistribusikan produk ilegal ini melanggar pasal 197 dan
               pasal 198 Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana
               penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar. “Masyarakat berhati-
               hati dalam mengonsumsi obat-obat keras sesuai petunjuk dokter dan membeli obat di tempat
               resmi,” pungkas dia.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32