Page 29 - Badan POM Ungkap Peredaran Produk Ilegal di Kosambi Tangerang
P. 29

Judul          : BPOM Sita 172.532 Obat Keras di Kabupaten Tangerang

               Nama Media  : centralnews.co.id
               Tanggal        : 04 Desember 2019

               Halaman/URL : https://centralnews.co.id/2019/12/04/bpom-sita-172-532-obat-keras-di-
               kabupaten-tangerang/

               Tipe Media     : Online
                                                                   Centralnews – Tangerang, Peredaran
                                                                   obat  keras  diungkap  tim  gabungan
                                                                   Badan Pengawasan Obat dan Makanan
                                                                   (BPOM), Korwas PPNS Bareskrim Polri,
                                                                   dan  Polsek  Teluknaga.  Sebanyak
                                                                   172.532 obat keras itu diamankan dari
                                                                   empat titik di Kabupaten Tangerang.



                                                                   Empat titik itu berupa tiga toko kosmetik
                                                                   dan sebuah rumah yang disulap menjadi
                                                                   gudang penyimpanan obat keras. Toko
                                                                   kosmetik    itu   berada    di   pusat
               perbelanjaan Bandara City Mall, toko kosmetik di Jalan Kosambi Barat, Kelurahan Kosambi
               Barat,  dan  Jalan  Selembaran  Raya.  Sedangkan  gudang  berada  di  Jalan  Kosambi  Barat,
               Kelurahan Kosambi Barat, Kacamatan Kosambi.
               Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengatakan, 172.532 lempeng obat keras berbagai jenis itu
               dijual bebas sehingga kerap disalahgunakan. “Modus pelaku menjual obat-obat tertentu yang
               sering  disalahgunakan  secara  terselubung,  dengan  kamuflase  sebagai  toko  kosmetik,”
               katanya, dilansir dari radarbanten.co.id, Selasa (04/12/19).
               Dijelaskan  Penny,  penggerebekan  itu  usai  dilakukan  pemantauan  selama  satu  bulan.
               Berdasarkan penyelidikan, pelaku yang berjumlah 20 orang itu kerap mendistribusikan obat-
               obatan tersebut ke berbagai toko kosmetik di wilayah Kosambi dan Teluknaga. Ratusan ribu
               obat keras itu berjenis Tramadol, Hexymer, golongan psikotropika, dan obat tradisional yang
               mengandung bahan kimia obat (BKO). “Toko-toko obat dan toko kosmetik tersebut mendapat
               omzet hingga belasan juta rupiah per hari,” ungkapnya.
               Pelaku telah dilaporkan ke aparat kepolisian. Mereka terancam dijerat Pasal 197 dan 198 UU
               No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Ancamannya, 15 tahun penjara dan denda Rp1,5
               miliar. “Tersangka sudah ada juga dan sudah dilimpahkan untuk ditindaklanjuti. Tapi yang
               terpenting  bagi  BPOM  adalah  menelusuri  lebih  jauh  lagi  ke  hulu  yang  memproduksi,”
               pungkasnya.

               Direktur Penyidikan BPOM Teguh mengungkapkan, peredaran obat keras itu tercium usai
               warga melaporkan dugaan adanya toko kosmetik yang dijadikan tempat menjual tramadol.
               “Itu dijual murah di sini dan mereka warga, obat yang kami amankan kalau dirupiahkan bisa
               mencapai Rp270,4 juta ,” katanya.
               Diakui Teguh, 20 orang pengedar obat keras tersebut masih berstatus saksi. Mereka telah
               dimintai keterangan. “Semua sudah kami periksa, kami akan dalami lagi. Kami sudah cek toko
               kosmetiknya tidak memiliki izin, kalaupun ada izinnya juga tetap bermasalah karena mereka
               menjual obat di toko kosmetik,” ungkapnya.
   24   25   26   27   28   29   30   31   32