Page 22 - SOSIALISASI PELABELAN GIZI PANGAN OLAHAN
P. 22
21
Judul : Cegah Kanker dan Penyakit Tidak Menular Lain, Baca Label Produk!
Nama Media : LINE Today
Tanggal : 3 September 2019
Halaman/URL :
https://today.line.me/id/pc/article/Cegah+Kanker+dan+Penyakit+Tidak+Menular+La
in+Baca+Label+Produk-3rOn2M
Tipe Media : Online
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengingatkan
pentingnya pelabelan produk yang dapat menghindarkan konsumen dari material yang memicu
munculnya penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker. "Pelabelan gizi pangan olahan merupakan
salah satu strategi pencegahan PTM dan sekaligus pencegahan risiko gizi kurang," kata Penny di
Jakarta, Selasa 3 September 2019.
Beberapa contoh penyakit tidak menular adalah kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes melitus dan
hipertensi. Penyakit ini diderita masyarakat, salah satunya diakibatkan karena konsumsi pangan yang
tidak memperhatikan keamanan, mutu, gizi serta kecukupannya.
Penny mengatakan pelabelan produk biasanya berisi tentang informasi kandungan gizi sehingga
penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat mengenai kandungan pangan olahan
yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk itu, BPOM mendorong agar masyarakat lebih teliti membaca
informasi kandungan pangan olahan.
Berdasarkan survei tahun 2016 dan 2017 terkait pembacaan label pangan olahan yang dilakukan
BPOM menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk membaca label masih rendah. World
Health Organization (WHO) Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health menyatakan bahwa
pemerintah berkewajiban menjamin konsumen mendapatkan informasi yang benar pada label.
"Sejalan dengan hal tersebut, BPOM selain memiliki tugas dan fungsi menyiapkan regulasi tentang
label pangan olahan termasuk label gizi, juga melakukan pemberdayaan masyarakat melalui
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)," kata dia.
BPOM, kata Penny, terus mengajak dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memahami dan
mendukung pola konsumsi sehat, antara lain melalui regulasi tentang pelabelan gizi. "Kami telah
merevisi regulasi tentang Informasi Nilai Gizi termasuk bentuk penyampaian Informasi Nilai Gizi yang
mudah dipahami oleh konsumen," katanya.