Page 90 - Badan POM Pastikan Terus Kawal Keamanan dan Mutu Vaksin COVID-19 Sebelum dan Selama Peredaran
P. 90

Judul                 : BPOM Tetap Hati-hati Keluarkan Izin Darurat Vaksin COVID-19

               Nama Media            : viva.co.id

               Tanggal               : 9 Januari 2021

               Halaman/URL           : https://www.viva.co.id/berita/nasional/1338113-bpom-tetap-hati-
                                     hati-keluarkan-izin-darurat-vaksin-covid-19

               Tipe Media            : Media Online



                                                             Kepala  Badan  Pengawas  Obat  dan
                                                             Makanan       (BPOM),      Penny     Lukita
                                                             mengatakan        pihaknya      senantiasa
                                                             menerapkan        prinsip    kehati-hatian,
                                                             independensi,  menjunjung  integritas,
                                                             dan      transparansi     dalam      setiap
                                                             pengambilan  keputusan  pemberian  izin
                                                             edar,  termasuk  EUA  (emergency  use
                                                             authorization)     atau     izin    darurat
               penggunaan vaksin COVID-19.

               Menurut  dia,  untuk  pemberian  EUA  dapat  menggunakan  data  interim  analisis
               dengan periode pemantauan 3 bulan. Tetapi pemantauan harus dilanjutkan sampai
               6  bulan,  sehingga  efikasi  vaksin  kemungkinan  dapat  berubah.  Kemudian,  Badan
               Kesehatan  Dunia  (WHO)  mempersyaratkan  minimal  efikasi  vaksin  COVID-19
               adalah 50 persen dari data interim analisis 3 bulan.

               “Proses  evaluasi  untuk  penerbitan  EUA  dilakukan  oleh  Badan  POM  bersama
               Komite  Nasional  Penilai  Obat  yang  beranggotakan  expert  (pakar)  di  bidang
               farmakologi, teknologi farmasi dan klinisi, dan juga tim ahli di bidang imunologi dan
               vaksin  yang  tergabung  dalam  Indonesian  Technical  Advisory  Group  on
               Immunization (ITAGI),” kata Penny pada Jumat, 8 Januari 2021.

               Untuk  percepatan  proses  evaluasi  dalam  rangka  pemberian  EUA,  Penny
               mengatakan Badan POM menerapkan rolling submission (dimana data yang dimiliki
               oleh industri farmasi dapat disampaikan bertahap). Evaluasi data sudah dilakukan
               sejak bulan Oktober 2020, dan per hari ini intensif dilakukan rapat evaluasi bersama
               tim  Komnas  Penilai  Obat  terhadap  data-data  yang  sudah  didapatkan  dengan
               lengkap.

               “Saat ini, Badan POM telah memasuki tahap akhir evaluasi hasil uji klinik. Uji klinik
               vaksin CoronaVac (Sinovac) yang dilaksanakan di Bandung, memiliki desain sama
               dengan uji  klinik di Brazil  dan  Turki,  dengan  menggunakan  subyek  pada  rentang
               usia  penerima  vaksin  18  sampai  59  tahun.  Untuk  penggunaan  pada  usia  lansia
               masih menunggu data hasil uji klinik fase 3 yang masih berlangsung,” jelasnya.

               Setelah  EUA  diterbitkan,  kata  Penny,  Badan  POM  mengawal  mutu  vaksin  pada
               jalur  distribusi,  mulai  keluar  dari  industri  farmasi  hingga vaksinasi kepada
               masyarakat. Hal ini penting agar vaksin merupakan produk rantai dingin/cold chain
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95