Page 35 - 070524_E-Klipping Pemberitaan BPOM Konpers Inwas Ramadan Periode 1- 20 April 2024
P. 35
“Bahayanya macam-macam, dari iringan hingga berat. Yang berat kalau sudah dikonsumsi dalam jumlah
banyak, akan bersifat karsinogenik, bisa menyebabkan kanker,” jelas Lucia.
Sementara, gejala yang ringan bisa berupa mual, muntah, pusing layaknya risiko keracunan pangan pada
umumnya.
Dua puluh tujuh merek produk ikan kaleng olahan sarden ditarik dari peredaran. BPOM mengimbau
produsen menarik produknya dari pasaran secepatnya.
Jika Dikonsumsi Terus-menerus
Jelang Lebaran 2024 BPOM Temukan 28 Persen Sarana Peredaran Pangan Tidak Penuhi Ketentuan,
Jakarta, Senin (1/4/2024). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.
Jika produk pangan yang mengandung bahan berbahaya dikonsumsi terus-menerus, maka ini bisa
membahayakan manusia hingga memicu timbulnya generasi yang tidak unggul.
“Kalau dikonsumsi terus-menerus meskipun jumlahnya sedikit, tentunya akan membahayakan bagi
manusia dan masa depan bangsa Indonesia, generasi muda kita juga akan menjadi tidak sehat dan tidak
unggul,” ucap Lucia.
Adapun ciri-ciri takjil yang berbahaya salah satunya adalah tidak dihinggapi lalat. Ini khususnya pada
jajanan yang dicampur dengan formalin.
“Ada beberapa takjil yang mengandung bahan berbahaya, misalnya formalin. Pangan yang kena
formalin, lalat pun enggak akan hinggap. Jadi, lalat saja punya sinyal bahwa itu tidak bisa dihinggapi,”
kata Plt. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Ema Setyawati dalam kesempatan yang sama.
Sementara, pada makanan dengan pewarna, biasanya warnanya sangat terang. Warnanya cukup bagus,
tapi berbahaya.
Rekomendasi Kemasan Takjil
Lucia juga menerangkan tentang kemasan takjil yang baik untuk mengemas makanan.
“Pada dasarnya seluruh kemasan itu kita harapkan adalah kemasan yang tidak mengandung bahan
berbahaya dan juga tidak merusak lingkungan. Kita harapkan kemasan-kemasan tersebut kalau dari
plastik juga plastik yang bisa didaur ulang dan food grade,” kata Lucia kepada Health Liputan6.com.
Intinya, lanjur Lucia, jika ada makanan yang panas, maka tak boleh dimasukkan ke dalam styrofoam dan
plastik karena bisa melepaskan bahan-bahan berbahayanya.
Intensifikasi Pengawasan Pangan
Jelang Lebaran 2024 BPOM Temukan 28 Persen Sarana Peredaran Pangan Tidak Penuhi Ketentuan,
Jakarta, Senin (1/4/2024). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.