Page 17 - Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Badan POM dengan MAFINDO
P. 17
Judul : Hoaks Politik dan Kesehatan Paling Mendominasi
Nama Media : semaranginside.com
Tanggal : 22 Oktober 2019
Halaman/URL: https://semaranginside.com/hoaks-politik-dan-kesehatan-paling-
mendominasi/
Tipe Media : Media Online
Jakarta – Penyebaran informasi
publik di era digital saat ini,
memudahkan masyarakat
mendapatkan akses informasi
tentang berbagai berita. Baik berita
menenai pemerintahan, politik,
bencana, hingga promosi produk.
Namun tidak jarang masyarakat
mendapatkan infromasi yang tidak
benar atau hoaks.
Menurut data Kementrian
Komunikasi dan Informatika, sepanjang Agustus 2018 – Februari 2019, hoaks terkait
kesehatan menjadi salah satu hoaks tertinggi setelah hoaks politik.
“Sebagai badan pengawas obat dan makanan, kami memiliki kewajiban untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait infromasi yang benar. Selama
tahun 2017-2018, kami telah menerbitkan setidaknya tiga jilid buku terkait klarifikasi
hoaks obat dan makanan,” ujar Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito pada Senin
(21/10) di kantor Badan POM, Jakarta.
Untuk mencegah penyebaran infromasi hoaks terkait obat dan makanan di
masyarakat, Badan POMbekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah (MAFINDO)
berupaya untuk menyebarkan pemahaman literasi informasi kepada masyarakat.
Kerja sama ini diawali dengan penandatanganan MOU kesepakatan bersama.
“Kerja sama ini merupakan upaya kami untuk mencegah berita hoaks di masyarakat,
terutama terkait infromasi obat dan makanan,” pungkas Penny.
Ditemui di tempat yang sama, Ketua MAFINDO, Septiaji Eko Nugroho melihat jika
informasi hoaks tentang kesehatan, berdampak serius pada masyarakat. “Informasi
di media sosial banyak yang tidak punya fakta ilmiah, tapi dipercaya masyarakat,” ujar
Eko. Ia menuturkan jika saat ini pihaknya tengah berupaya untuk melakukan klarifikasi
dengan cara respon time sesingkat mungkin.
Eko menilai jika saat ini infromasi literasi kesehatan masih terbatas pada kalangan
tertentu saja. “Kami berharap nantinya akan lebih banyak disuksi publik terkait isu
kesehatan, agar masyarakat memiliki sikap kritis akan informasi hoaks,” ujarnya.