Page 112 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 112
Judul : Indonesia Miliki Dua Opsi Pengembangan Vaksin Covid-19
Nama Media : antvklik.com
Tanggal : 2 September 2020
Halaman/URL : https://www.antvklik.com/headline/indonesia-miliki-dua-opsi-
pengembangan-vaksin-covid-19
Tipe Media : Online
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny K Lukito
menjelaskan pihaknya telah membuat
roadmap tahapan pengembangan vaksin
yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan data praklinik, klinik dan
mutu dari vaksin yang akan dibuat.
"Sehingga vaksin ini, tahapan
pengembangannya sesuai dengan waktu yang sudah kita rencanakan dengan
percepatan tentunya, dan segera memenuhi kebutuhan untuk program nasional,"
jelasnya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Selasa, (1/9/2020).
Opsi kedua adalah mengembangkan kerjasama internasional. Kerjasama yang
pertama yang sudah dalam pendampingan BPOM yakni PT Sinovac dengan PT
Biofarma, lalu kerjasama kedua Sinopharm dengan Kimia Farma bersama Grup 42
dari Uni Emirat Arab dan kerjasama ketiga ialah Genexine dengan PT Kalbe Farma.
"Dan juga beberapa komunikasi dengan negara lain yang sudah memulai
komunikasi untuk tahap-tahap pengembangan selanjutnya" ujarnya.
Pada perkembangan uji klinis vaksin kerjasama Sinovac dengan Biofarma, sudah
dimulai pada 11 Agustus 2020 oleh tim peneliti dari kedokteran Universitas
Padjajaran dan subjek uji klinis sebanyak 1.620 orang.
"Saat ini sudah ada 1.800 sukarelawan yang telah mendaftar, dan hingga akhir
Agustus 2020 terdapat sekitar 500 orang direktur dan sudah mendapat tahap
penyuntikan," jelas Penny.
BPOM katanya siap mengawal mulai pemberian persetujuan protokol uji klinis,
pelaksanaannya dan evaluasi hasil uji klinis untuk situasi darurat, serta persiapan
sarana produksi di Biofarma untuk melakukan transfer teknologi dalam mewujudkan
vaksin menjadi produk komersil.
Pada kerjasama vaksin Sinopharm - G42 dengan Uni Emirat Arab, saat ini sudah
ada kesepakatan. Uni Emirat Arab berkomitmen menyediakan 10 juta vaksin untuk
Indonesia. Pada akhir tahun 2020 diharapkan tercapai.
BPOM sendiri kata Penny telah ke Uni Emirat Arab dan menemui kementerian
kesehatannya. "Kami melihat uji klinis fase 3 vaksin dilakukan dengan sangat baik

