Page 107 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 107
dilakukan komunikasi dengan negara lain untuk tahap-tahap pengembangan
selanjutnya.
Ia pun menyampaikan terkait perkembangan dari uji klinik vaksin Sinovac-Biofarma.
Uji klinik sudah diikuti bersama-sama sejak tanggal 11 Agustus 2020 oleh tim
peneliti dari Fakultas Kedokteran Unpad dengan target subjek sebanyak 1.620.
Menurut dia, hal ini mendapat dukungan yang baik dari pemerintah daerah, jajaran
dan masyarakat. "Saya kira ini akan memberikan hasil yang baik tentunya sesuai
dengan rencana. Saat ini sudah ada 1.800 sukarelawan yang telah mendaftar
sebagai subjek uji klinik, dan hingga akhir Agustus 2020," jelas dia.
Dari ribuan sukarelawan, kurang lebih 500 subjek yang sudah mendapatkan tahapan
penyuntikan.
Ia menyatakan bahwa Badan POM akan terus melakukan pengawalan, regulatory
dalam pengembangan vaksin tersebut.
"Kita sudah mulai dengan penyusunan, pemberian persetujuan protokol uji klinik.
Nanti kemudian ini terus kita kawal juga dalam pelaksanaannya, pelaksanaan uji
klinik. Kemudian, evaluasi hasil uji klinik untuk pemberian emergency use
authorization, atau izin pada masa darurat dan persiapan sarana produksi di Bio
Farma untuk melakukan transfer teknologinya, dalam rangka pengembangan
menjadi produk komersilnya," jelas dia.
Kedua adalah kerjasama vaksin Sinopharm dengan G-42 Uni Emirat Arab.
Diketahui, pada tanggal 21 Agustus 2020 sudah ada kesepakatan antara Menteri
Luar Negeri Republik Indonesia dan Menteri BUMN yang berkunjung ke Uni Emirat
Arab terkait kerjasama pengembangan vaksin Covid-19.
Uni Emirat Arab berkomitmen menyediakan 10 juta vaksin Covid-19 untuk Indonesia
melalui kerjasama antara G-42 Uni Emirat Arab dengan Sinopharm dan Kimia
Farma. Pada akhir tahun 2020 diharapkan tersedia 10 juta vaksin.
"Nah, kami sudah melakukan kunjungan langsung ke Uni Emirat Arab, untuk
khususnya adalah untuk mendapatkan data dan informasi lebih detail sehingga,
Badan POM dapat lebih efektif dalam memberikan dukungan langkah regulatory
untuk mempercepat akses vaksin Covid-19 ini di Indonesia," ujar dia.
Selain itu, jelas dia, tentu salah satunya dalam rangka percepatan tersebut adalah
untuk mendapatkan informasi dikaitkan dengan pelaksanaan uji klinik fase 3 yang
sedang dilakukan di Uni Emirat Arab.
Ia mengatakan pada tanggal 24-26 Agustus lalu, BPOM berkesempatan menemui
Departemen Kesehatan dari Emirates Abu Dhabi, yang memberikan izin dan
memonitor uji klinik.
Selain itu, pihaknya pun berkesempatan bertemu dengan Kementerian Kesehatan
Uni Emirat Arab, di Dubai, yang membawahi otoritas obat dan market license, dan
juga pihak COG-42 yang mengunjungi vaksin testing centre yang berlokasi di Abu
Dhabi National Exhibition Centre.

