Page 162 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 162
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito saat jumpa
pers di Kantor Presiden, Selasa(1/9/2020). (istimewa/Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19)
Kunjungan Kepala Badan POM sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran
yang jelas terhadap proses pengembangan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh
Sinopharm dan dilakukan uji klinik fase 3 di UEA.
Dalam kunjungan ke UEA, Penny Lukito melakukan serangkaian pertemuan dengan
Assistant Undersecretary of Health Policy and Licensing of UAE Ministry of Health
(Kementerian Kesehatan UEA) Dr. Amin Hussain Al Amiri, Acting Undersecretary of
Abu Dhabi Department of Health (DoH) Dr. Jamal Alkaabi, CEO Group-42 (G-42)
Mr. Peng Xiao, Sinopharm serta mengunjungi Vaccine Testing Centre yang
berlokasi di Abu Dhabi National Exhibition Centre.
Pada kesempatan itu, diketahui beberapa aspek-aspek positif dalam pelaksanaan uji
klinik tahap ketiga di UEA yang ditargetkan untuk diikuti oleh 22.000 peserta uji klinik
dari 119 kebangsaan dengan melibatkan lebih dari 100 dokter dan tenaga farmasi,
1000 perawat dan petugas laboratorium yang dilakukan di pusat uji klinik.
G-42 memandang keragaman populasi ini akan memberikan hasil uji klinik yang
valid. Keikutsertaan pimpinan tertinggi UEA di awal uji klinik kandidat vaksin COVID-
19, dapat mendorong masyarakat untuk secara sukarela menjadi peserta uji klinik,
sampai saat ini dari target seluruhnya 22.000 subjek, sudah dapat direkrut 15.000
subjek.
―Kami meninjau langsung pelaksanaan uji klinik vaksin COVID-19 di Vaccine Testing
Centre. Hal ini dilakukan untuk memastikan uji klinik tersebut dijalankan dengan baik
dan sesuai dengan ketentuan untuk mendukung data keamanan dan khasiat vaksin
tersebut,‖ jelas Kepala Badan POM.
Vaksin dari UEA Miliki Sertifikat Halal
Kandidat vaksin COVID-19 ini telah mendapatkan Emergency Use Authorization
(EUA) dari Regulator Pengawas Obat Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yaitu
National Medicines Products Administration (NMPA) pada bulan Juli 2020
berdasarkan hasil uji klinik fase 1 dan 2 dan telah mendapatkan sertifikasi halal.
Hasil uji klinik tersebut juga telah dipublikasi di JAMA (The Journal of American
Medical Association). Dalam pertemuan dengan CEO Group-42 (G-42) Mr. Peng
Xiao, juga dibahas adanya kesempatan bagi Industri Farmasi di Indonesia untuk
menjadi bagian dalam proses transfer teknologi produksi vaksin tersebut, yang dapat
digunakan baik untuk di Indonesia maupun di ekspor ke negara lain.
Hal tersebut disambut baik, mengingat saat ini kesiapan industri vaksin di UEA
belum tersedia dalam waktu dekat.

