Page 39 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 39
Kunjungan ini sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas terhadap proses
pengembangan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Sinopharm dan dilakukan uji klinis fase 3
di UEA.
UEA berkomitmen menyediakan 10 juta vaksin kerja sama G42 dengan Sinoparm dan Kimia
Farma pada akhir 2020.
-Kepala BPOM
Dalam kunjungan ke UEA, Kepala BPOM melakukan serangkaian pertemuan dengan
Assistant Undersecretary of Health Policy and Licensing of UAE Ministry of Health
(Kementerian Kesehatan UEA) Dr. Amin Hussain Al Amiri, Acting Undersecretary of Abu
Dhabi Department of Health (DoH) Dr. Jamal Alkaabi, CEO Group-42 (G-42) Mr. Peng
Xiao, Sinopharm serta mengunjungi Vaccine Testing Centre yang berlokasi di Abu Dhabi
National Exhibition Centre.
Pada kesempatan tersebut, diketahui beberapa aspek-aspek positif dalam pelaksanaan uji
klinik tahap ketiga di UEA.
"Uji klinik ditargetkan diikuti oleh 22.000 peserta dari 119 kebangsaan dengan melibatkan
lebih dari 100 dokter dan tenaga farmasi, 1.000 perawat dan petugas laboratorium yang
dilakukan di pusat uji klinik," ujarnya.
3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice
Kata Penny, G42 memandang keragaman populasi ini akan memberikan hasil uji klinik yang
valid. Keikutsertaan pimpinan tertinggi UEA di awal uji klinik kandidat vaksin COVID-19,
dapat mendorong masyarakat untuk secara sukarela menjadi peserta uji klinik, sampai saat ini
dari target seluruhnya 22.000 subjek, sudah dapat direkrut 15.000 subjek.
“Kami meninjau langsung pelaksanaan uji klinik vaksin COVID-19 di Vaccine Testing
Centre. Hal ini dilakukan untuk memastikan uji klinik tersebut dijalankan dengan baik dan
sesuai dengan ketentuan untuk mendukung data keamanan dan khasiat vaksin tersebut,”
jelasnya.
"Kandidat vaksin COVID-19 ini telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA)
dari Regulator Pengawas Obat Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yaitu National Medicines
Products Administration (NMPA) pada bulan Juli 2020 berdasarkan hasil uji klinik fase 1 dan
2 dan telah mendapatkan sertifikasi halal," kata Penny.
"Hasil uji klinik tersebut juga telah dipublikasi di JAMA (The Journal of American Medical
Association)," tutupnya.