Page 35 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 35
Judul : Kepala BPOM: Vaksin dari UEA Sudah Bersitifikat Halal
Nama Media : republika.co.id
Tanggal : 2 September 2020
Halaman/URL : https://republika.co.id/berita/qfzf86380/kepala-bpom-vaksin-
dari-uea-sudah-bersitifikat-halal
Tipe Media : Online
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny Lukito
menyebut vaksin kerjasama antara Uni
Emirat Arab (UEA), Tiongkok, dan
Indonesia, telah bersertifikat halal. Hal
itu ia ungkapkan setelah mengunjungi
proses uji klinik tahap ketiga vaksin
tersebut di Abu Dhabi pada akhir
Agustus lalu.
Penny mengatakan, kandidat vaksin Covid-19 tersebut mendapatkan sertifikat
halal berdasarkan hasil uji klinik fase satu dan dua. Hasil uji klinik kedua fase itu
juga telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Regulator
Pengawas Obat Republik Rakyat Tiongkok (RRT), National Medicines Products
Administration (NMPA) pada Juli 2020.
Dalam kunjungannya, Penny juga meninjau proses uji klinik tahap ketiga vaksin
tersebut. ―Kami meninjau langsung pelaksanaan uji klinik vaksin Covid-19 di Vaccine
Testing Centre. Hal ini dilakukan untuk memastikan uji klinik tersebut dijalankan
dengan baik dan sesuai dengan ketentuan untuk mendukung data keamanan dan
khasiat vaksin tersebut,‖ kata Penny dalam siaran persnya yang diterima Republika
di Jakarta, Selasa (1/9).
Uji kilinik tahap tiga Vaksin itu, ditargetkan diikuti 22.000 peserta uji dari 119
kebangsaan. Pada saat Penny berkunjung, sudah terdapat 15.000 peserta.
Untuk melaksanakannya, dilibatkan lebih dari 100 dokter dan tenaga farmasi serta
1.000 perawat dan petugas laboratorium. Selain meninjau, Penny juga meneken
Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengawal proses regulasi di bidang
obat dan vaksin bersama dengan Kepala Regulator Pengawasan Obat UEA, Amin
Hussain Al Amiri.
Kunjungan Penny ke UEA dilakukan pada 24 hingga 26 Agustus lalu. Kunjungan
tersebut adalah tindak lanjut atas kunjungan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia
dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Tiongkok dan UEA pada 19
hingga 21 Agustus lalu.

