Page 20 - PEMBERITAAN HASIL PENGAWASAN PRODUK MI INSTAN ASAL INDONESIA DI TAIWAN.pdf
P. 20
Di samping itu, sebagai langkah antisipasi untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah
terjadinya temuan berulang terhadap produk sejenis yang berpotensi terhadap reputasi produk Indonesia,
BPOM telah melakukan beberapa hal, yaitu:
1. Menerbitkan Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko
Kesehatan Senyawa Etilen Oksida sebagai upaya pro aktif pemerintah memberikan perlindungan
masyarakat dan acuan bagi pelaku usaha untuk segera melakukan mitigasi risiko.
2. Melakukan sosialisasi/pelatihan secara berkala kepada asosiasi pelaku usaha dan eksportir produk
pangan termasuk eksportir ke Taiwan, terkait dengan peraturan terbaru yang berlaku di negara tujuan
ekspor.
3, Mengusulkan EtO dan 2-CE sebagai priority list contaminant for evaluation by Joint FAO/WHO
Expert Committee on Food Additives (JECFA).
BPOM RI juga memerintahkan pelaku usaha termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk untuk
melakukan mitigasi risiko, guna mencegah terjadinya kasus berulang dengan melakukan hal sebagai
berikut:
1. Menjaga keamanan, mutu, dan gizi produk pangan olahan yang diproduksi dan diekspor serta
memastikan bahwa produk sudah memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor.
2. Memastikan penanganan bahan baku yang digunakan untuk seluruh produk baik lokal maupun ekspor
agar tidak tercemar EtO antara lain : memilih teknologi pengawetan bahan baku dengan menggunakan
metode non fumigasi seperti sterilisasi uap pada pra-pengapalan; meminimalkan penggunaan bahan
tambahan pangan yang mengandung residu EtO pada proses produksi dan/atau menggunakan teknik
pengolahan suhu tinggi untuk memastikan EtO menguap maksimal.
3, Melakukan pengujian residu EtO di laboratorium terakreditasi untuk persyaratan rilis produk ekspor
dan melaporkan kepada BPOM.