Page 25 - BPOM bersama Bea Cukai Menindak Eksportir OT Ilegal
P. 25
Ia mengungkapkan dalam hal ini pihaknya pun belum bisa menjelaskan secara rinci terkait tersangka dan
asal muasal barang dari proses penindakan tersebut.
Namun, lanjut dia, secara umum barang bukti yang di dapat ada empat jenis komoditi obat ilegal.
Diantaranya seperti Montalin, Tawon Liar, Gingseng Kianpi Pil dan Samyunwan hasil produksi dalam
negeri.
"Untuk jenisnya sama dengan hasil ungkap sebelumnya. Dan selama 2023 itu sekitar 7 kali cegahan
dilakukan untuk kegiatan eksportasi obat-obatan," terangnya.
Ia menegaskan, Bea Cuka akan terus aktif untuk mengidentifikasi adanya peredaran barang ilegal di
Indonesia dan pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk dapat melaporkan kepada Kantor Bea
Cukai apabila menemukan adanya indikasi peredaran barang ilegal dan berbahaya di sekitarnya.
"Kami juga di Soetta secara konsisten memperketat pemasukan obat impor. Kita lakukan seperti untuk
importasi barang kiriman, kemudian barang penumpang yang terjadi membawa obat lebih kapasitas,"
ujar dia.
Sebelumnya, Bea Cukai Soetta bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tekah berhasil
mencegah upaya penyelundupan obat-obatan ilegal sebanyak 430 karton atau 4.865 ton yang ditujukan
ke negara Uzbekistan.
Dari temuan upaya penyelundupan itu, didapat 430 karton obat tradisional (OT) yang mengandung bahan
kimia obat (BKO) dengan diketahui tidak memiliki izin edar (TIE), dan diperkirakan nilai barangnya itu
kurang lebih sebanyak Rp4 miliar.
"Masing-masing jumlahnya itu mencapai 430 karton dengan nilai daripada barang cegahan ini mencapai
Rp4,1 miliar yang tadi rencananya akan diekspor," kata Askolani
Atas hasil temannya itu, tim penyidik Bea Cukai mengamankan satu orang tersangka yang berperan
sebagai pengirim dari barang bukti tersebut.
Selain itu, atas pencegahan obat ilegal tersebut diketahui dari CV Panca Andri Perkasa yang beralamat
di Neglasari, Kota Tangerang, Banten.
Produk obat tradisional mengandung bahan kimia obat dengan berat keseluruhan sebanyak 4 ton lebih
dengan rincian 200 Karton, 100 Pcs, Tawon Liar sebanyak 50 Karton, 200 Pcs, Gingseng Kianpi Pil
sebanyak 30 Karton, 48 Pcs, dan Samyunwan sebanyak 150 Karton, 30 Pcs.
Produk ini diklaim sebagai nutrition suplement dengan tujuan ekspor Uzbekistan dan akan digunakan
sebagai pereda nyeri, pegal linu, dan penggemuk badan. Pelaku diketahui telah berulang kali melakukan
pengiriman ke luar negeri dengan modus menggunakan nomor izin edar dan HS code fiktif produk yang
terdaftar," ujarnya.