Page 51 - Peresmian UPT BPOM Baru
P. 51
Penny mengucapkan terima kasih atas komitmen pemerintah kabupaten/kota yang telah memberikan
hibah tanah kepada BPOM.
Selain dukungan hibah tanah, BPOM juga mengundang putera puteri daerah untuk menjadi bagian dari
UPT BPOM setempat, untuk mengisi beberapa jabatan fungsional tertentu, terutama untuk dukungan
manajemen.
Sejak tahun 2018, UPT BPOM hadir di 40 kabupaten/kota. Sesuai tugas dan fungsinya, BPOM memiliki
peran pada setiap titik life cycle produk obat dan makanan dari hulu ke hilir.
BPOM mengawal pemenuhan aspek jaminan keamanan dan mutu sejak riset dan pengembangan hingga
produk digunakan atau dikonsumsi masyarakat.
Selain melakukan peresmian 11 UPT, pada kegiatan tersebut, BPOM juga menandatangani perpanjangan
Nota Kesepahaman/memorandum of understanding (MoU) antara BPOM dengan Wirawati Catur Panca
(WCP) tentang Pemberdayaan Wirawati Catur Panca di Bidang Obat dan Makanan.
Wirawati Catur Panca adalah salah satu mitra strategis perpanjangan tangan BPOM dalam edukasi obat
dan makanan aman kepada masyarakat.
Acara dilanjutkan dengan penyeraan secara simbolis nomor izin edar (NIE) produk dan sertifikat sarana
cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) Bertahap, cara produksi pangan olahan yang baik
(CPPOB), dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO) kepada 10 UMKM obat
tradisional,
kosmetik, dan pangan olahan di wilayah kerja Balai POM di Kediri.
”UPT BPOM selalu siap mendampingi dan memfasilitasi peningkatan kualitas dan daya saing produk
UMKM daerah,” tandas Penny.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap, adanya Balai POM
Kediri yang membawahi beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, bisa membuat UMKM yang
jumlahnya cukup banyak menyumbangkan pendapatan asli daerah.
”Dengan adanya Balai POM Kediri semoga nantinya juga diikuti dengan banyaknya pelaku UMKM
yang mendaftarkan produknya ke BPOM,” tandasnya.