Page 53 - Peresmian UPT BPOM Baru
P. 53

Keberadaan 76 UPT BPOM di 37 provinsi ini ditetapkan dengan Peraturan BPOM Nomor 19 Tahun
                2023  tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja  Unit  Pelaksana  Teknis  pada  Badan  Pengawas  Obat  dan
                Makanan.

                Lebih lanjut Penny K. Lukito menyampaikan bahwa sebagai lembaga penyelenggara urusan pemerintah
                di bidang pengawasan obat dan makanan, keberadaan BPOM menjadi bentuk kehadiran pemerintah
                dalam pembangunan bangsa.

                “Dalam melaksanakan  tugas  dan fungsinya,  BPOM menjamin  ketersediaan  obat  dan makanan yang
                aman,  bermutu,  dan  berdaya  saing  bagi  masyarakat  melalui  UPT  yang  tersebar  di  seluruh  wilayah
                Indonesia,” ungkapnya.

                Peresmian 8 Balai POM dan 3 Loka POM diselenggarakan secara terpusat di Kabupaten Kediri, tepatnya
                di  Pendopo  Panjalu  Jayati,  pada  Selasa  (24/10/2023)  lalu.  Peresmian,  yang  mencerminkan  sinergi
                pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melindungi masyarakat melalui obat dan makanan aman,
                bermutu, dan berdaya saing, ini turut dihadiri oleh 10 (sepuluh) bupati/walikota lokasi kedudukan UPT
                BPOM yang akan diresmikan.

                Pada kesempatan ini Penny K. Lukito menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
                Kediri, Kota Payakumbuh, Kota Tasikmalaya, Kota Palopo, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Sumba
                Timur, yang telah memberikan hibah tanah kepada BPOM. Ia juga menyampaikan terima kasih atas
                komitmen dan dukungan pemerintah daerah terhadap BPOM.

                “Komitmen dan dukungan ini merupakan hal esensial guna memastikan seluruh masyarakat aman dari
                obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan,” ujar Kepala BPOM.

                Selain  peresmian  UPT,  pada  hari  yang  sama  BPOM  juga  menandatangani  perpanjangan  nota
                kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) antara BPOM dengan Wirawati Catur Panca
                (WCP) tentang pemberdayaan Wirawati Catur Panca di bidang obat dan makanan.

                MoU yang meliputi pelaksanaan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), bimbingan teknis, serta
                pembinaan dan pemberdayaan WCP untuk menjadi fasilitator, kader dan/atau duta obat dan makanan ini
                diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap keamanan, khasiat/manfaat, dan
                mutu obat dan makanan dalam rangka membangun keluarga sehat dan sejahtera.

                Tak hanya itu, dalam kunjungan kerja di Kediri ini, Kepala BPOM juga menyerahkan 10 nomor izin edar
                (NIE) dan sertifikat cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) bertahap, cara produksi pangan
                olahan yang baik (CPPOB) serta sistem manajemen keamanan pangan olahan (SMKPO) kepada usaha
                mikro kecil, dan menengah (UMKM) obat tradisional, kosmetik, dan pangan olahan.

                Pada kesempatan rangkaian kegiatan peresmian, penandatanganan MoU, dan penyerahan NIE, undangan
                maupun  masyarakat  sekitar  Pendopo  Panjalu  Jayati  dapat  mengunjungi  pameran  yang  khusus
                diselenggarakan BPOM sebagai upaya mendorong pengembangan usaha UMKM di wilayah Kediri.
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58