Page 57 - Peresmian UPT BPOM Baru
P. 57

Judul              :  Usaha minuman jamu serbuk di Kediri Jatim bangkit dari pandemi - Beritaja
                Nama Media         :  beritaja.com
                Tanggal            :  10/27/2023
                Halaman/URL        :  https://www.beritaja.com/usaha-minuman-jamu-serbuk-di-kediri-jatim-
                                      bangkit-dari-pandemi-beritaja-96349.html
                Tipe Media         :  Media Online








                                                               Usaha mini dan menengah (UKM) yang membikin
                                                               minuman  jamu  menjadi  serbuk  di  Kabupaten
                                                               Kediri,  Jawa  Timur  bangkit  setelah  sebelumnya
                                                               terakibat  pandemi  COVID-19,  sehingga  sempat
                                                               turun permintaannya.

                                                               "Sebelum  pandemi  COVID-19  permintaan  luar
                                                               biasa. Sekarang mau bangkit lagi, kudu bangkit,"
                                                               kata pemilik upaya jamu bungkusan dari PT Alam
                                                               Hijau   Kreasindo,   Kecamatan    Kandangan,
                                                               Kabupaten  Kediri,  Rido  Prasmono,  di  Kediri,
                Jumat.

                Ia menjelaskan, upaya minuman ini sudah didirikan sejak 1998. Ia memutuskan mendirikan upaya ini
                setelah keluar dari pekerjaannya di PLTU Paiton.

                Menurut dia, keputusan untuk wirausaha di bagian minuman ini sesuai dengan disiplin pengetahuan yang
                dimilikinya di bagian makanan. Bisnis ini juga digeluti lantaran pesaing yang raksasa jumlahnya tetap
                mini untuk produk seperti ini.

                "Kami menyiasati peluangnya yang cocok dan tidak digarap perusahaan besar kami masuk. Kompetitor
                pabrikan raksasa mini (tidak banyak)," kata dia.

                Dia mengungkapkan, upaya ini dirintis dengan jumlah pekerja hanya 16 orang saja yang 100 penduduk
                kampung. Saat ini, usahanya juga lebih maju dengan jumlah tenaga kerja hingga 116 orang.

                Usahanya  sempat  terimbas  pandemi  COVID-19  dengan  permintaan  yang  turun  drastis.  Namun,  dia
                menegaskan tidak mengurangi tenaga kerja saat pandemi terjadi dan terus produksi.
   52   53   54   55   56   57   58