Page 18 - 270819_Penggalangan Komitmen Kosmetik Bebas Merkuri
P. 18
Acara ini dihadiri lebih dari 300 orang termasuk Generasi Milenial di sekitar Kabupaten
Karawang.
“Berdasarkan hasil pengawasan selama tahun 2018, Badan POM menemukan Rp
126 miliar kosmetik ilegal. Temuan tersebut didominasi oleh produk kosmetik
perawatan kulit dengan jenis bahan berbahaya yang teridentifikasi digunakan di
dalamnya antara lain merkuri,” jelas Penny K Lukito, Rabu 28 Agustus 2019.
Dia mengatakan, temuan kosmetik mengandung merkuri mencapai hingga 230
produk. “Hal ini menunjukkan bahwa merkuri merupakan bahan yang sering
dicampurkan pada kosmetik,” lanjutnya.
Merkuri berbahaya bagi kesehatan karena merupakan bahan yang bersifat
karsinogenik yakni menyebabkan kanker dan teratogenik yakni yang mengakibatkan
cacat pada janin.
Badan POM telah melakukan berbagai upaya terobosan dalam mencegah peredaran
kosmetik mengandung merkuri.
Seperti, penyusunan dan harmonisasi regulasi pembatasan penggunaan merkuri
sebagai pengawet dalam kosmetik dengan sesama anggota negara ASEAN.
“Juga mengadakan kegiatan penindakan. Termasuk penggerebekan empat industri
kosmetik ilegal di Jakarta pada awal tahun 2019,” ujarnya.
BPOM juga melakukan kegiatan edukasi masyarakat. “Terutama kepada generasi
milenial. Yang dilakukan di 33 kota serta dihadiri lebih dari 8.000 orang peserta,”
urainya.
Demikian juga, kata Penny, penyelenggaraan acara Penggalangan Komitmen
Kosmetik Bebas Merkuri, bertujuan mendukung program pemerintah yaitu Rencana
Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri. Khususnya target Kosmetika
Bebas Merkuri, tahun 2020.
“Melalui acara ini, kami berharap generasi milenial dapat menjadi motor perubahan
dalam lingkungan. Generasi milenial dapat mengajak keluarga, rekan dan lingkungan
untuk waspada dan tidak menggunakan kosmetik mengandung merkuri yang