Page 17 - campuran_puteri indonesia
P. 17
Judul : Perhatian Untuk Influencer, BPOM Minta Cerdas Dalam
Promosikan Produk
Nama Media : tribunnews.com
Tanggal : 05 Maret 2020
Halaman/URL : https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/05/39-finalis-puteri-
indonesia-2020-jadi-duta-kosmetik-aman
Tipe Media : Online
Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat
khususnya influencer memilah dan selektif dalam
melakukan promosi kosmetik umumnya melalui
skema endorsement.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) Penny Kusumastuti Lukito mengatakan
kosmetik dengan kandungan merkuri dan
hidrokuinon masih ditemukan. Padahal, jelas
kedua bahan di atas berbahaya dan tidak sesuai standar produk BPOM.
"Kami ingin setiap kosmetik yang dipakai masyarakat zero kosmetik dan hidrokuinon, saat
ini pemasaran kosmetik banyak dilakukan oleh influencer jadi diharapkan para influencer
cerdas memilih produk yang akan ditawarkan pada masyarakat," katanya, Rabu
(4/3/2020).
Penny mengemukakan secara etika ada tiga hal yang harus diperhatikan influencer atau
pendengung sebelum mengunggah produk yang dipromosikan pada masyarakat luas.
Pertama, pastikan produk yang akan diulas merupakan barang legal yang memiliki izin
edar resmi dari BPOM. Pengecekan izin tersebut saat ini juga cukup mudah salah satunya
melalui ponsel pintar saja.
BPOM pun memastikan kemudahan pengecekan izin kosmetik tersebut sama halnya
dengan pengajuan izin untuk produksi dan penjualan kosmetik.
"Jadi sistem untuk kosmetik cukup mudah tidak seperti obat, produsen atau pedagang
hanya perlu melaporkan kandungan dalam sebuah kosmetik selanjutnya BPOM akan
memberi nomor notifikasi atau pencatatan dan tindakan pengawasan ketika produk
tersebut diizinkan beredar," ujar Penny.
Kedua, Penny mengingatkan, para influencer atau pendengung diminta jangan
menggunakan kosmetik yang memiliki klaim berlebihan. Prinsipnya kosmetik bukan obat
dan tidak bisa mengobati. Hal itu berarti kosmetik tidak boleh dan tidak bisa mengubah
kondisi kulit seseorang baik menghilangkan sesuatu atau memutihkan.
Ketiga, sebelum mengunggah materi untuk promosi di sosial media, baiknya influencer
menggunakan kosmetik itu terlebih dahulu dan memastikan keamanannya.
Sementara itu, data per 3 Maret 2020 menunjukkan dari lima komponen nomer izin edar
(NIE) yang berada di bawah BPOM, kosmetik mencatatkan angka tertinggi 169.647 diikuti