Page 7 - Peresmian IF Semarang
P. 7

Judul          : Pabrik Obat HIV Mulai Berproduksi di Semarang

               Nama Media : Antaranews.com

               Tanggal        : 27 Februari 2020
               Halaman/URL: https://www.antaranews.com/berita/1322246/pabrik-obat-hiv-mulai-
               berproduksi-di-semarang

               Tipe Media  : Online

                                                                   Semarang       (ANTARA)       -     PT
                                                                   Sampharindo     Retroviral   Indonesia,
                                                                   pabrik  produsen  obat  HIV  yang
                                                                   berlokasi  di  Kota  Semarang,  Jawa
                                                                   Tengah, mulai berproduksi.

                                                                   Operasional  pabrik  obat  HIV  tersebut
                                                                   ditandai   dengan    peresmian    yang
                                                                   dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar
                                                                   Pranowo      dan      Kepala      Balai
                                                                   Pengawasan  Obat  Makanan  (BPOM)
                                                                   Penny     Kusumastuti      Lukito    di
                                                                   Semarang, Kamis.
               Direktur Utama PT Sampharindo Retroviral Indonesia M.Syamsul Arifin mengatakan pada
               tahap awal pengoperasian pabrik ini, terdapat dua jenis obat yang diproduksi, yakni Telado
               dan Telavir.
               "Ada lima jenis obat yang kami ajukan ke BPOM, hari ini sudah keluar dua," katanya.

               Menurut dia, dari sekitar 600 ribu pengidap HIV di seluruh Indonesia, baru sekitar 17 persen
               yang ditangani dan menjalani pengobatan.

               Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengobatan HIV/ Aids, lanjut dia, karena produk
               yang digunakan masih jarang dan harganya mahal.

               Padahal,  menurut  dia,  salah  satu  upaya  untuk  mengatasi  permasalahan  HIV  ini  yakni
               dengan pengobatan rutin.
               Keberadaan  pabrik  ini,  kata  dia,  diharapkan  bisa  meningkatkan  jumlah  penderita  yang
               diobati sehingga bisa mencegah pula penularan.

               Dalam kesempatan itu, Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito juga menyerahkan secara
               langsung sertifikat izin edar untuk kedua jenis obat tersebut.
               Menurut Penny, keberadaan pabrik yang juga merupakan dari penanaman modal asing ini
               sekaligus sebagai bukti kemudahan berinvestasi di sektor farmasi yang dilakukan BPOM.

               "Melalui percepatan perizinan, keberadaan pabrik ini sekarang sudah mulai dioperasikan,"
               katanya.
               Melalui dua produk PT Sampharindo Retroviral ini, ia mengharapkan pengidap HIV bisa
               memperoleh obat dengan lebih mudah.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12