Page 33 - REVISI SELASA INI
P. 33
(hemolisis). Sebaliknya, jika diletakkan dalam larutan hipertonik, air akan keluar dari sel
menyebabkan sel mengkerut (krenasi). Pada tumbuhan, fenomena turgor pada sel tumbuhan
yang menyerap air dan plasmolisis saat kehilangan air adalah contoh penerapan osmosis.\
b. Transportasi Aktif
Berbeda dengan transportasi pasif, transportasi aktif adalah pergerakan zat melintasi
membran sel yang membutuhkan energi (ATP). Pergerakan ini dapat terjadi melawan gradien
konsentrasi, yaitu dari area dengan konsentrasi rendah ke area dengan konsentrasi tinggi. Hal
ini memungkinkan sel untuk mengakumulasi zat tertentu meskipun konsentrasinya di luar sel
lebih rendah.
Transpor aktif menggunakan protein transport atau pompa yang berfungsi sebagai
"penjaga" membran sel, yang mengikat dan mengeluarkan zat tertentu sesuai dengan
kebutuhan sel. Karena memerlukan energi, transpor aktif berperan dalam berbagai proses
penting dalam tubuh seperti penyerapan nutrisi dari usus ke dalam aliran darah, pemompaan
ion-ion yang terlibat dalam sinyal saraf, dan pengeluaran sisa metabolisme dari dalam sel.
Adapun pembagian transportasi aktif menjadi dua jenis yaitu.
1) Transportasi Aktif Primer
Pada transportasi aktif primer, energi dari hidrolisis ATP digunakan secara langsung
untuk memompa zat melawan gradien konsentrasinya. Protein pembawa akan mengikat ATP,
mengubah konformasinya, dan mendorong zat melintasi membran.
Penerapan proses transportasi aktif primer misalnya pada proses pompa natrium-kalium
yang banyak ditemukan di sel-sel hewan. Pompa ini memindahkan tiga ion natrium (Na+)
keluar dari sel dan memasukkan dua ion kalium (K+) ke dalam sel, yang penting untuk menjaga
potensial membran, transmisi impuls saraf, dan kontraksi otot.
2) Transportasi Aktif Sekunder
Transportasi aktif sekunder, yang juga dikenal sebagai kotranspor, tidak secara langsung
menggunakan ATP, melainkan memanfaatkan energi yang tersimpan dalam gradien
elektrokimia yang sebelumnya dibentuk oleh transportasi aktif primer.
Gradien ini seringkali berupa gradien ion natrium (Na+). Ketika ion natrium (Na+)
bergerak menuruni gradien konsentrasinya kembali ke dalam sel, energi yang dilepaskan
digunakan untuk mengangkut zat lain (misalnya glukosa atau asam amino) melawan gradien
24

