Page 21 - E-Modul FIX_Float
P. 21
uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH2), ozon (O3), dan nitrogen oksida (NO).
Gas rumah kaca menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect).
Pada efek rumah kaca, sinar matahari yang menembus lapisan gas rumah kaca akan
dipantulkan kembali ke bumi sehingga menimbulkan panas yang terperangkap seperti pada
"rumah kaca. Tanpa efek rumah kaca, suhu bumi akan sangat dingin, Namun, semakin
meningkatnya kadar gas rumah kaca, seperti CO2, di udara akibat pembakaran hutan dan
penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan meningkatkan efek rumah kaca, dan
menyebabkan pemanasan global (global warming). Meningkatnya suhu bumi akibat
pemanasan global, berdampak pada mencairnya es di kutub sehingga meningkatkan
ketinggian muka air laut. Pemanasan global juga berdampak pada perubahan iklim bumi.
f. Belerang Oksida (SOx)
Belerang oksida dapat berupa SO2, atau SO3, Gas SO2, berbau menyengat dan tidak
mudah terbakar. Sementara itu, SO3 bersifat reaktif, di udara mudah bereaksi dengan uap air
membentuk asam sulfat (H2SO4) yang dapat menyebabkan hujan asam dan korosi logam.
Belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara. Pencemaran
SO2, di udara berasal dari asap pabrik dan kendaraan bermotor. SO2, membahayakan bagi
penderita penyakit pernapasan kronis dan dapat menyebabkan kejang saluran pernapasan.
Environment
Pembakaran Hutan salah Satu penyebab Tercemarnya Udara di Riau
Gambar 8. Pembakaran Hutan
(Sumber : @infokuansing 11 Oktober 2023)
Kondisi hutan di Indonesia perlu mendapat perhatian lebih karena terus menerus
mendapat gangguan, salah satunya adalah kebakaran. Kebakaran hutan terjadi setiap tahun