Page 29 - E-Modul FIX_Float
P. 29
kimiawi secara berlebihan. Sementara itu, pencemaran tanah tidak langsung terjadi melalui
perantara air dan udara, misalnya limbah domestik dan industri dibuang ke sistem perairan
lalu polutan tersebut terserap ke dalam tanah atau zat sisa pembakaran dari pabrik dan
kendaraan bermotor yang dibuang ke udara, lalu terbawa oleh air hujan dan masuk ke dalam
tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh limbah yang tidak mudah terurai,
misalnya plastik, kaca, stirofoam, dan kaleng. Pencemaran tanah memiliki dampak negatif,
antara lain mematikan organisme di dalam tanah dan mengganggu porositas dan kesuburan
tanah.
Komponen-komponen bahan pencemaran tanah:
1. Limbah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan
dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
a. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan
oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng- kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap
utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan
akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian.
b. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat
ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral
yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun
akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh
makanan untuk berkembang.
c. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro- organisme di dalam tanah.
2. Limbah Industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.
a. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan
pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
b. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya
sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,