Page 23 - E-Modul FIX- Revisi 1
P. 23

pada konsentrasi tinggi. Pencemaran gas ozon menimbulkan efek pusing dan gangguan paru-

               paru.  Gas  ozon  mudah  bereaksi  dengan  zat-  zat  lain  dengan  melepaskan  satu  atom
               oksigennya sehingga terbentuk O 2.

               e.  Gas Rumah Kaca (H 2O, CO 2, CH 4, O 3, dan NO)
                       Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer terdiri atas gas-

               gas  yang  berfungsi  sebagai  pelindung  bumi  dari  benda  langit  dan  sinar  ultraviolet  yang

               menuju  bumi.  Lapisan  atmosfer  terdiri  atas  troposfer,  stratosfer,  mesosfer,  dan  termosfer.
               Troposfer  merupakan  lapisan  terendah  atmosfer  dengan  ketebalan  sekitar  10  km  di  atas

               permukaan bumi. Pada lapisan troposfer, terdapat gas-gas rumah kaca, antara lain Uap Air
               (H 2O), Karbon Dioksida (CO 2), Metana (CH 2), Ozon (O 3), dan Nitrogen Oksida (NO). Gas

               rumah kaca menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (Greenhouse Effect).

                       Pada efek rumah kaca, sinar matahari yang menembus lapisan gas rumah kaca akan
               dipantulkan kembali ke bumi sehingga menimbulkan panas yang terperangkap seperti pada

               "rumah  kaca”.  Tanpa  efek  rumah  kaca,  suhu  bumi  akan  sangat  dingin,  Namun,  semakin
               meningkatnya  kadar  gas  rumah  kaca,  seperti  CO 2,  di  udara  akibat  pembakaran  hutan  dan

               penggunaan  bahan  bakar  fosil  yang  berlebihan  meningkatkan  efek  rumah  kaca,  dan
               menyebabkan  pemanasan  global  (Global  Warming).  Meningkatnya  suhu  bumi  akibat

               pemanasan  global,  berdampak  pada  mencairnya  es  di  kutub  sehingga  meningkatkan

               ketinggian muka air laut. Pemanasan global juga berdampak pada perubahan iklim bumi.
               f.  Belerang Oksida (SO x)

                       Belerang oksida dapat berupa SO 2, atau SO 3. Gas SO 2 berbau menyengat dan tidak
               mudah terbakar. Sementara itu, SO 3 bersifat reaktif, di udara mudah bereaksi dengan uap air

               membentuk  asam  sulfat  (H 2SO 4)  yang  dapat  menyebabkan  hujan  asam  dan  korosi  logam.
               Belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara. Pencemaran

               SO 2, di udara berasal dari asap pabrik dan  kendaraan bermotor. SO 2, membahayakan bagi

               penderita penyakit pernapasan kronis dan dapat menyebabkan kejang saluran pernapasan.














                                                           19
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28