Page 25 - E-Modul FIX- Revisi 1
P. 25

mudah, murah, dan sisa pembakaran bisa dijadikan pupuk. Konversi Pengembangan lahan

               perkebunan sawit menjadi penyebab dominan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau
               selama ini.

                       Masyarakat  melakukan  pembakaran  di  tanah  kosong  guna  untuk  membuka  lahan
               setelah  lahan  di  bakar  kemudian  akan  di  tanam  sawit.  Faktor  pendorong  Masyarakat

               Melakukan  Kegiatan  Land  Clearing  dengan  Cara  Membakar  yaitu    karena  faktor  waktu,

               biaya, dan proses pembukaan lahan, serta lahan merupakan komoditas digolongkan menjadi
               faktor ekonomi. Waktu dan proses menjadi faktor penting bagi masyarakat, bagi masyarakat

               teknik  pembukaan  lahan  yang  memiliki  waktu  dan  proses  pembukaan  lahan  paling  cepat
               merupakan teknik pembukaan lahan yang dipilih dan dilakukan oleh masyarakat. Ekosistem

               gambut yang ada di Riau menjadi potensi utama kebakaran menjadi semakin parah. Lahan

               gambut  diubah  fungsinya  menjadi  areal  perkebunan,  dengan  kondisi  kering.  Sifat  lahan
               gambut jika terbakar sulit untuk dipadamkan, karena kedalaman gambut di bawah tanah yang

               bisa mencapai sepuluh meter.
                       Konversi kawasan hutan adalah proses perubahan penggunaan lahan hutan menjadi

               penggunaan  lahan  non-hutan.  Hal  ini  biasanya  terjadi  ketika  hutan  ditebang  atau  dirusak
               untuk memberikan ruang bagi aktivitas manusia seperti perkebunan, pertanian, pemukiman,

               industri,  atau  infrastruktur.  Konversi  kawasan  hutan  memiliki  beberapa  dampak  negatif

               terhadap lingkungan dan ekosistem, antara lain:
               a.  Hilangnya Keanekaragaman Hayati, hutan adalah rumah bagi berbagai spesies tumbuhan

                    dan hewan. Konversi kawasan hutan mengakibatkan hilangnya habitat alami, yang dapat
                    menyebabkan kepunahan spesies dan menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati.

               b.  Perubahan  Siklus  Air,  hutan  memiliki  peran  penting  dalam  siklus  air,  termasuk
                    penyimpanan  air,  penguapan,  dan  pembentukan  awan.  Konversi  kawasan  hutan

                    mengurangi kapasitas hutan untuk menyimpan air dan mengurangi kemampuannya untuk

                    mengatur aliran air. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pola curah hujan, kekeringan,
                    atau banjir.

               c.  Peningkatan  Emisi  Gas  Rumah  Kaca,  Hutan  berperan  sebagai  penyerap  karbon  dan

                    membantu  mengurangi  emisi  gas  rumah  kaca.  Konversi  kawasan  hutan  melepaskan
                    karbon yang tersimpan dalam biomasa hutan ke atmosfer, yang berkontribusi terhadap

                    perubahan iklim dan pemanasan global.
               d.  Erosi Tanah Dan Degradasi Lahan, Hutan memiliki peran penting dalam mencegah erosi

                    tanah  dan  menjaga  kesuburan  tanah.  Ketika  hutan  dikonversi,  lahan  terbuka  menjadi




                                                           21
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30