Page 29 - E-Modul FIX- Revisi 1
P. 29
Di setiap kilang minyak, sering kita melihat dari kejauhan ada menara yang ujungnya
terdapat api yang selalu menyala. Dalam kondisi hujan pun, api tersebut mungkin tak akan
padam. Api yang berada di atas cerobong tinggi itu disebut Flare Stack atau gas flaring. Flare
Gas mengacu pada gas alam yang tidak diinginkan atau berbahaya yang dibuang atau dibakar
secara terkontrol. Gas ini biasanya terdiri dari campuran hidrokarbon, dengan komponen
utama berupa metana. Flare gas dibuang melalui sistem yang disebut "flare stack" atau "flare
pit" yang dirancang untuk membakar gas tersebut dengan aman. Flare stack bertujuan
membakar gas alam yang terkait dengan ekstrasi minyak.
Proses Flare Gas melibatkan pembakaran gas yang tidak diinginkan di atas
permukaan tanah. Langkah-langkah utama dalam proses flaring meliputi:
1. Penyimpanan Gas: Gas alam yang dihasilkan dalam proses produksi minyak dan gas
sering kali mengandung komponen yang tidak diinginkan atau berbahaya. Gas ini
diarahkan menuju sistem flare untuk menghindari penumpukan berlebihan di dalam
fasilitas produksi.
2. Pembakaran: Gas yang tiba di sistem flare kemudian dibakar. Proses pembakaran ini
menghasilkan api terbuka yang terlihat di atas flare stack. Pembakaran ini dirancang
untuk mengubah gas hidrokarbon menjadi karbon dioksida (CO 2) dan air (H 2O), yang
kurang berbahaya dan lebih ramah lingkungan.
3. Monitor dan Pengendalian: Sistem flare dilengkapi dengan sensor dan pengendali yang
memastikan proses pembakaran berjalan dengan aman dan efisien. Ini melibatkan
pemantauan tingkat gas, suhu, dan tekanan, serta penyesuaian api sesuai kebutuhan
Lalu, untuk apa tujuan adanya Flare Gas itu? faktor keamanan menjadi alasan
diperlukan adanya Flare Gas. Perlu diketahui, mengekstraksi dan memproses minyak dan gas
melibatkan penanganan tekanan yang sangat tinggi dalam pengolahannya. Bila tidak ada gas
flaring, dikhawatirkan kilang bisa meledak. Oleh sebab itu dibutuhkan Flare Stack yang
berfungsi membakar kelebihan gas saat proses ekstraksi minyak.
Membakar gas di ujung cerobong diklaim sebagai cara bijak ramah lingkungan
dibandingkan membiarkan gas keluar begitu saja. Penggunaan flare gas memiliki beberapa
alasan utama:
1. Keamanan: Flare gas membantu mengurangi risiko kebocoran gas berbahaya atau
peledakan di fasilitas produksi. Dengan membakar gas yang tidak diinginkan, potensi
bahaya dapat diminimalkan.
2. Perlindungan Lingkungan: Gas-gas yang terkandung dalam flare gas, seperti metana,
dapat menyebabkan dampak lingkungan negatif jika dilepaskan ke atmosfer. Flare gas
25