Page 132 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 132

PEMBUNUHAN RAJA HIJAU
             menjadi kaku sehingga mendekati keadaan sekarang ini, manusia
             tidak bergerak terlalu bebas, bahkan dengan rasa sakit. Panggilan
             kematian menjadi semakin keras hingga menjadi tidak tertahankan.
                Tidur semakin nyenyak hingga menjadi seperti kematian, dan
             kemudian menjadi kematian yang sesungguhnya.
                Sekarang manusia akhirnya terjerat di dalam lingkaran liar
             kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali, lingkaran yang di
             dalamnya makhluk harus mati untuk memberi jalan pada generasi
             berikutnya. Mereka sekarang hidup di sebuah tempat di mana ayah
             harus mati untuk memberi jalan kepada anak-anak laki-lakinya,
             raja harus mati untuk mewariskan kepada seorang pengganti yang
             lebih muda, lebih kuat. Para sarjana telah berhasil mengumpulkan
             rujukan-rujukan naskah dengan ukiran pada kelompok Step Pyramid
             di Saqqara dekat Kairo untuk memahami sesuatu yang mungkin
             terjadi pada ritual “Heb-Sed” yang terjadi di sana. Setelah mengikuti
             upacara kematian dan kelahiran kembali di sebuah ruang bawah
             tanah di sekolah Misteri, seorang generasi baru iraun akan muncul
             di sebuah halaman yang lebih umum. Di sana ia harus mengalami
             serangkaian ujian kekuatan dan kemampuan, termasuk berlari
             bersama seekor kerbau, untuk mencoba membuktikan bahwa, ketika
             ia akan menangis secara ritual, “Aku bebas berlari melewati daratan”.
             Jika iraun itu gagal dalam ujian ini, ia akan menderita kematian
             yang menyiksa seperti juga kerbau itu. Catatan saksi mata berikut,
             tentang seekor kerbau yang dikorbankan di India, berasal dari
             seorang pengembara Inggris pada abad kesembilan belas: “Ketika
             pedang diayunkan dan memisahkan kepala binatang korban dari
             tubuhnya, simbal-simbal diadukan, genderang dipukul, trompet
             ditiup dan seluruh penonton, berteriak, mengolesi tubuh mereka
             dengan darah, mereka menggulingkan tubuh mereka dalam darah,
             dan menari-nari seperti iblis, menemani tarian mereka dengan lagu-
             lagu cabul, sindiran, dan gerak isyarat.”
                Herodotus tentu telah menyaksikan sesuatu yang sangat mirip
             dengan ini jika ia diizinkan melihat Ritual Hitam orang-orang Mesir.
             Pada puncak upacara inisiasi yang kita ikuti, calon akan juga melihat
             sesuatu yang sama—kematian dari seorang dewa besar.




                                                                         121

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137