Page 277 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 277
Kematian Aeschylus diukir di
atas batu permata. Aeschylus
adalah anak laki-laki pendeta
di Eleusis. Ia diancam dengan
hukuman mati karena telah
mengkhianati rahasia Misteri
dengan mempertontonkannya
di atas panggung. Ia lolos dari
hukuman dengan mengaku
bahwa ia tidak pernah
diinisiasi. Namun, ketika
seekor elang menjatuhkan
sebuah batu dari ketinggian ke
atas kepala botaknya hingga
ia menemui ajal, banyak yang
menafsirkan ini sebagai sebuah
ganjaran ilahiah.
Yang terutama adalah, TFLPMBI TFLPMBI .JTUFSJ NFNFOHBSVIJ FWPMVTJ
LFTBEBSBO
Sejarah kuno memberikan sedikit tekanan pada evolusi kesadaran,
tetapi kita bisa melihatnya dalam tindakan lagi jika kita melihat
pada perubahan-perubahan dalam drama Yunani. Dalam drama
Aeshcylus dan Sophocles, karya drama pertama mereka ditampilkan
di luar sekolah-sekolah Misteri, menampilkan kesalahan dalam
adegan penganiayaan iblis-iblis yang bernama Erinyes atau Furies—
misalnya dalam Oresteia dari Aeschylus pada 458 SM. Dengan
drama Euripides 428 SM, Hippolytus, teguran ini telah dimasukkan
dan diberi nama. “Hanya ada satu hal yang bisa selamat dari segala
cobaan kehidupan—sebuah kesadaran yang hening.”
Dalam sejarah kuno hal itu dianggap bahwa orang-orang selalu
ditusuk oleh kesadaran. Dalam pandangan ini, Euripides hanyalah
orang pertama yang memberi nama untuk hal itu. Dalam pemikiran
tradisi esoteris yang terjungkir dan terbalik, alasan sehingga tidak ada
usulan kesadaran dalam setiap sejarah pengalaman manusia hingga
ke titik itu adalah bahwa Eleusian Mysteries membuat dimensi baru
dari pengalaman manusia.
Kesenian dramatis besar memperlihatkan bahwa kita sering tidak
merasakan apa yang dikatakan orang-orang kuno yang seharusnya
266
pustaka-indo.blogspot.com