Page 293 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 293

JONATHAN BLACK
           melemah di dalam tengkorak yang semakin mengeras, di kota-kota
           kecil dan besar yang baru.
              Melacak perkembangan ke arah sebuah perasaan jati diri pribadi,
           kita telah menyentuh hukum Mosaic, sebuah peraturan untuk
           kehidupan komunitas yang dengan tegas ditegakkan, mata dibayar
           mata, gigi dibayar gigi. Kita juga telah menyentuh kewajiban
           untuk merasakan kasih sayang untuk semua makhluk hidup seperti
           yang diajarkan Buddha. Kita melihat dalam dua tradisi awal dari
           kewajiban moral sebagai sebuah jalan perkembangan dan disiplin
           pribadi. Sekarang penganut Stoikisme dari Roma memberi status
           politis dan hukum kepada pribadi dalam bentuk hak-hak dan
           kewajiban-kewajiban.
              Ironisnya, begitu perasaan jati diri manusia perorangan terbentuk,
           perasaan bahwa kehidupan layak dijalani sebagian besar telah hilang.
           Mandi darah di Colosseum memperlihatkan tidak ada pikiran
           tentang nilai, apalagi kesucian, bagi kehidupan manusia pribadi.
              Jesus ben Pandira, pemimpin Essenes, mungkin berkhotbah
           tentang kemurnian dan kasih sayang universal, tetapi dari sudut
           pandang sebuah pergerakan adalah untuk menarik mundur dari
           dunia sama sekali. Stoikisme mungkin mengajarkan tanggung
           jawab, tetapi bagi mereka itu adalah kewajiban tanpa kegembiraan.
           “Jangan pernah membiarkan masa depan mengganggumu”—kaisar
           Stoikisme, Marcus Aurelius, menawarkan ilosoi kehidupan—“kau
           akan bertemu dengannya jika harus, dengan senjata akal yang sama
           yang mempersenjataimu sekarang untuk melawan hari ini.” Kata-
           kata ini penuh kelesuan.
              Manusia merasa dirinya diseret oleh ombak pasang penderitaan.
           Kita mungkin membayangkan bagaimana orang merindukan
           seseorang mengatakan, “Ayo, ikut aku, bebanmu sangat berat, aku
           akan membiarkanmu beristirahat.”
              Kita melihat calon untuk inisiasi diperlihatkan seikat gandum
           hijau di dalam ruang suci di Eleusis dan diajarkan untuk melihat
           ke depan ke “masa benih-benih”. Di dalam ruang suci kuil-kuil
           besar Mesir, para calon untuk inisiasi juga telah diperlihatkan Isis
           menyusui bayi Horus. Horus kedua ini, Horus-yang-akan-datang,
           akan menjadi raja baru dari sebuah dispensasi baru yang dibawa


           282

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298