Page 47 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 47

JONATHAN BLACK
           elemen yang tepat itu bersatu untuk membentuk materi, bintang,
           planet, materi organik, dan sebagainya. Kita sekarang bertanya
           tentang tujuan di belakang itu semua.
              Jadi, pertanyaan besar tentang MENGAPA—MENGAPA kehidup-
           an? MENGAPA alam semesta?—sebagai sebuah materi dari pembeda
           ilosois yang paling dasar, tidak bisa dijawab oleh para ilmuwan,
           atau lebih tepatnya tidak oleh para ilmuwan yang bertindak dalam
           kapasitas mereka sebagai ilmuwan. Jika kita bertanya “MENGAPA
           kita ada di sini?” kita mungkin teperdaya dengan jawaban-jawaban
           yang—seperti jawaban pertama gadis itu—benar dengan sempurna,
           dengan artian jawaban itu benar secara tata bahasa untuk pertanyaan
           itu, tetapi menyebabkan kekecewaan dalam hati pemuda itu
           karena tidak menjawab pertanyaan yang sebenarnya kita harapkan.
           Kenyataannya adalah bahwa kita semua memiliki sebuah “kursi
           khusus”, mungkin dambaan tidak bisa dihilangkan pada pertanyaan
           semacam itu untuk dijawab pada tingkatan TUJUAN. Para ilmuwan
           yang tidak mengerti perbedaan ini, betapa pun cerdasnya mereka
           sebagai ilmuwan, adalah orang-orang yang dangkal dalam ilosoi.
              Tentu saja kita bebas memilih untuk memberikan   bagian dari
           tujuan dan maksud kehidupan kita. Jika saya memilih untuk ber-
           main sepak bola, maka menendang bola hingga menembus gawang
           merupakan sebuah tujuan. Namun, keseluruhan kehidupan kita,
           sejak kelahiran hingga kematian, tidak bisa bermakna tanpa sebuah
           pikiran yang hidup sebelumnya untuk memberikan arti.
              Hal yang sama pun berlaku dari alam semesta.
              Jadi, ketika mendengar para ilmuwan berbicara tentang alam
           semesta sebagai sesuatu yang “penuh makna”, “mengagumkan”, atau
           “misterius”, kita harus ingat bahwa mereka mungkin menggunakan
           kata-kata dengan sejumlah ketidakjujuran intelektual. Sebuah
           alam semesta yang ateistis hanya bisa bermakna, mengagumkan,
           atau misterius dalam sebuah artian kurang penting atau agak me-
           ngecewakan—dalam arti yang sama ketika tukang sulap mengatakan
           “ajaib” di panggung. Dan, benar, ketika tiba pada pertimbangan
           pertanyaan besar tentang kehidupan dan kematian, semua persamaan
           dari ilmu pengetahuan sedikit lebih sulit dan jauh dari sekadar
           mengatakan, “Kami tidak tahu”.


           36

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52