Page 548 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 548
KEMATIAN MISTIS UMAT MANUSIA
Kristen Romawi. Ortodoksi melestarikan dan memelihara doktrin-
doktrin esoteris, beberapa di antaranya dari masa pra-Kristen, yang
telah ditinggalkan atau dinyatakan sesat oleh Roma. Visi mistis dari
Dionisius Aeropagus terus menjelaskan Kristen Ortodoks dengan
penekanannya pada pengalaman pribadi langsung atas alam rohani.
Pada abad ketujuh, teolog Bizantium, Maximus sang Syahid menulis
menganjurkan introspeksi yang disiplin, kehidupan yang monastik
atau mengembara. “Pencerahan harus dicari,” tulisnya, “dan dalam
kasus yang ekstrem seluruh tubuh akan tercerahkan juga.” Fenomena
yang sama dilaporkan oleh para biarawan dari Gunung Athos. Para
biarawan yang khusyuk berdoa tiba-tiba akan menerangi seluruh gua
atau sel mereka. Ini merupakan sebuah visi akan Tuhan, hesychast,
yang dapat dicapai dengan latihan pernapasan ritmis, doa berulang-
ulang, dan meditasi pada ikon-ikon.
Di Rusia, Gereja memberi penekanan pada kekuatan-kekuatan
supernatural yang dapat dicapai setelah disiplin spiritual yang keras.
Namun, kemudian pada abad ketujuh belas Patriak Ortodoks Rusia,
Nikon, mereformasi dan memusatkan Gereja. Kini terserah kepada
para Penganut Lama (3BTLPMOJLJ) untuk tetap menghidupkan keper-
cayaan dan disiplin spiritual umat Kristen awal tersebut. Masyarakat
terlarang mereka dipaksa sembunyi-sembunyi, di mana mereka
bertahan sebagai sebuah tradisi yang hidup. Dostoyevsky terus ber-
hubungan dengan mereka sepanjang hidupnya.
Dari tradisi Penganut Lama muncullah Stranniki, atau kaum
Pengembara, individu-individu soliter yang menanggalkan uang,
pernikahan, paspor, dan semua dokumen resmi, saat mereka
bergerak ke sepenjuru negeri, menjanjikan visi-visi kegembiraan,
penyembuhan, dan nubuat. Bila tertangkap, mereka akan disiksa,
kadang-kadang dipenggal.
Gerakan lain yang muncul belakangan, yang muncul dari
tradisi Penganut Lama, adalah Khlysty, Masyarakat Tuhan, sebuah
perkumpulan bawah tanah teraniaya yang terkenal karena asketisme
ekstrem dan penolakan mereka terhadap dunia. Mereka konon ber-
temu pada malam hari, kadang-kadang di sebuah tempat terbuka
di tengah hutan diterangi cahaya lilin. Dengan telanjang di balik
jubah putih, mereka menari dalam dua lingkaran, para laki-laki di
537
pustaka-indo.blogspot.com