Page 95 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 95

JONATHAN BLACK
              Dengan kata lain, delusi memasuki dunia. Lucifer diberkahi
           materi dengan pesona yang akan menyilaukan manusia, dan mem-
           butakan mereka akan kepercayaan yang lebih tinggi.
              Mengapa jalan ke depan kadang-kadang tampak seperti jalan ke
           belakang? Mengapa hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan tampak
           seperti tidak bisa dibedakan dari hal-hal yang harus kita lakukan?
           Dalam lubuk hati saya tahu apa yang harus saya lakukan, tetapi saya
           memiliki yang lainnya, bagian yang bertentangan terjalin di dalam
           diri saya yang ingin menyesatkan. Bagian Lucifer dimasukkan ke
           dalam diri isiologi saya. Hasrat dan delusi bergabung dan mem-
           bahayakan saya. Karena pengaruh Lucifer, “Sebab bukan apa yang
           aku kehendaki yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang
           BLV LFIFOEBLJ  ZBJUV ZBOH KBIBU  ZBOH BLV QFSCVBUw   3PNBO
           St. Paul, yang seperti yang kita akan lihat, adalah sebuah awal dari
           tradisi Misteri, mengatakan bahwa bagian dari saya selalu tahu apa
           yang benar, tetapi bagian itu sering dikalahkan oleh bagian yang
           menghamba kepada Lucifer.


           ILMU PENGETAHUAN MODERN MENGABAIKAN                 Pertanyaan-
           pertanyaan seperti, Bagaimana delusi muncul di dunia? Atau,
           imajinasi? Atau, kemauan keras? Namun, bagi orang-orang kuno,
           delusi, khayalan, dan kemauan ada di antara kekuatan-kekuatan
           besar di alam semesta, hidup di sana dalam ruang tiga dimensi serta
           di dalam pikiran kita sendiri. Bagi mereka, sejarah penciptaan ada di
           pusat sebuah catatan tentang bagaimana hal-hal ini terjadi.
              Friedrich Nietzsche berkata, “Kecuali Anda memiliki kekacauan
           di dalam diri Anda, Anda tidak bisa melahirkan sebuah bintang
           menari.” Manusia tidak akan mampu menjadi benar-benar kreatif,
           tabah, atau mencinta jika tidak mampu membuat kesalahan,
           untuk melihat hal-hal selain diri mereka sendiri dan percaya hal-
           hal selain diri mereka sendiri. Karena Lucifer kita tidak selalu per-
           caya secukupnya kepada bukti. Kita sering bisa percaya pada apa
           yang kita ingin  percaya. Misalnya, kehidupan seseorang bisa kita
           anggap menyedihkan atau sebuah keberhasilan yang mengharukan
           tergantung pada bagaimana kita memilih untuk menilainya, apakah
           kita baik hati atau tidak. Dan, ketika api besar, sulfur purba, terbakar
           dalam perut kita, sulit bagi kita untuk memilih menjadi baik hati.


           84

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100