Page 52 - MODUL 3
P. 52
1. Menentukan tema
2. Menentukan kritik
3. Menentukan kelucuan
4. Menentukan tokoh
5. Menentukan struktur
6. Menentukan alur
7. Menentukan pola penyajian (dialog, narasi)
Adapun langkah-langkah penulisan teks anekdot sebagai berikut:
1. Menentukan ide sebuah cerita yang akan di bahas dalam sebuah paragraf
2. Mencari sumber atau bahan referensi sehingga pembahasan tentang anekdot
sesuai dengan topik
3. Menyampaikan pesan dalam teks anekdot
4. Menentukan alur cerita
5. Menyusun teks anekdot berdasarkan strukturnya
Tugas: Menemukan makna tersirat teks anekdot
Kerjakan tugas berikut sesuai petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
1. Bacalah teks anekdot berikut!
Itik Berkaki Satu
Di suatu pagi, ba-tiba utusan Timur Lenk datang ke rumah Nasruddin dan
mengatakan bahwaNasruddin dipenntahkan Timur Lenk untuk datang ke
perkemahannya. Karena tahu bahwa Tenk terkenal suka telat, tanpa menunda
waktu lagi segera Nasruddin berangkat.
Sesampainya perkemahan. Nasruddin dipersilakan menunggu di tenda Timur
Lenk yang terletak di tepi danau. Di dalam tenda telah terhidang itik panggang
untuk sarapan Timur Lenk. Nasrudom yang waktu itu sudah beberapa han belum
makan tak dapat menahan air liurnya. Ia pun memakan salah satu paha itik
panggang itu.
Ketika akan mulai sarapan, Timur Lenk bertanya pada Nasruddin, "Mengapa
itik panggang it hanya berkaki satu. Mullah?
"Memang di negeri ini itik-itik hanya memiliki satu kaki. Kalau Paduka tidak
percaya cobalah lihat di danau" jawab Nasruddin.
Mereka berdua berjalan ke danau. Di sana, banyak itik berendam sambil
mengangkat sebuah kakinya, sehingga nampak hanya berkaki satu.
"Lihatlah," kata Nasruddin puas, "Di sini itik hanya berkaki satu."
Tentu Timur Lenk tidak mau ditipu. Maka ia pun berteriak keras. Semua itik
kaget, menurunkar kaki yang dilipat, dan beterbangan.
Tapi Nasruddin tidak kehilangan akal "Subhanallah," katanya. Bahkan itik
pun takut pada Paduka. Barangkali kalau Paduka meneriaki saya, saya akan
ketakutan dan secara reflek menggandakan kaki jadi empat dan kemudian terbang
juga."
Sumber: https://360nasruddinhajo.wordpress.com/tag/humor-suti/
47