Page 18 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 18
ilmu hitungyan1 berkaitan dengan pajak. Tujuan jangka pan-
jangnya adalah menguasai peran pengelolaan paiak yang akan
diproyeksikan sebagai bentuk pungutan yang tidak membe-
ratkan, sehingga warga terbebas dari beban tarikan pajak yang
berat.
Naisabur pada saat itu berposisi sebagai ibu kota Khurasan
yang sebelumnya merupakan pusat tempat para ulama dan
pengarang serta pujangga. Sesampainya di Naisabur, Asy-Syaikh
belajar berbagai macam ilmu pengetahuan pada seoranE turu
yang dikenal sebagai imam (maha 6uru dalam berbagai disiplin
ilmu), yaitu Abu Ali Al-Hasan bin Ali An-Naisabul dan lebih di-
kenal dengan Ad-Daqaq. Semenjak pertama kali mendengar fat-
wanya, Asy-Syaikh sudah mentatuminya, sementara Asy-
Syaikh Ad-Daqaq sendiri juga berfirasat bahwa pemuda ini se-
orang murid yang cerdas dan brilian. Karena itu, beliau bermak-
sud mengajari dan menyibukkannya dengan berbagai bidang
ilmu. Kenyataan ini membuat Asy-Syaikh mencabut cita-citanya
semula; membuang pikiran yang berenc:rna menguasai peran
kepemerintahan; dan memilih thariqah sebagai garis perjuantan.
Meski guru Asy-Syaikh dikenal sebagai Ad-Daqaq, beliau lebih
senang memanggilnya Asy-Syahid, yaitu panggilan yang
menunjukkan bahwa orang yang dimaksud merupakan orang
yang tahu kondisi batin seseorang; tahu isyarat-isyarat gaib; dan
selalu sadar akan kehadiran Allah dalam dirinya, sehingga ba-
tirrnya bisa melihat alam malakut.
Kepiawaian Berkuda
Asy-Syaikh termasuk orant yang pandai menunggang kuda.
Kepiawaiannya telah dibuktikan dalam berbagai lapangan pacu-
an kuda. Beliau juga seoran1yarrg tangkas memainkan senjata,
bahkan sangat tangkas. Permainannya benar-benar sangat meng-
agumkan.
Pendamping Hidup
Asy-Syaikh menikah dengan Fatirnah, putri guru sejatinya
yang bernama Abu Ali Al-Flasan bin Ali An-Naisabur Ad-Daqaq.
Dia seorang wanita berilmu, beradab, dan terrnasuk ahli zuhud
yang diperhitungkan di zamannva. Banyak hadis yang diriwa-
1 Sula k1ta* 9t*< ?uesl